Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Itu berarti rudalnya bertipa tembak-dan-hilang. Kami menembakkan rudal dan datanya ada di rudal itu, yang memiliki berbagai sistem navigasi bawaan," terangnya dikutip dari Associated Press Kamis (18/6/2020).
Uji coba ini dilakukan setelah tragedi salah tembak pada Mei. Kala itu sebuah rudal yang ditembakkan dalam latihan Iran justru mengenai teman sendiri di kapal Angkatan Laut Iran. Padahal, rudal itu ditargetkan menuju perairan dekat Selat Hormuz. Akibat dari kesalahan ini, 19 pelaut tewas dan 15 lainnya luka-luka.
Baca Juga: Program nuklir Teheran, Rusia: AS tidak punya hak untuk menghukum Iran
Latihan ini juga digelar usai konfrontasi di laut antara pasukan Iran dan Amerika Serikat (AS), tepatnya di dekat Teluk Persia. Pada April, AS menuduh Iran melakukan manuver "berbahaya dan meledek" dengan mendekati kapal perang AS di sisi utara Teluk Persia. Iran rutin mengadakan latihan di Teluk Oman yang berdekatan dengan Selat Hormuz. Sekitar 20 persen jalur perdagangan minyak dunia melintasi selat ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rudalnya Bisa Terbang 280 Km, Menhan Iran: Musuh-musuh Ketakutan"
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara