Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KYIV. Serangan rudal Rusia menghantam sebuah hotel di kota Kryvyi Rih, Ukraina tengah, pada Rabu malam, menewaskan empat orang dan melukai 32 orang.
Tim penyelamat masih mencari korban yang kemungkinan terjebak di reruntuhan hingga Kamis pagi, menurut keterangan sejumlah pejabat.
Kelompok relawan dari organisasi kemanusiaan asal Ukraina, Amerika Serikat, dan Inggris yang menginap di hotel tersebut berhasil selamat setelah segera berlindung saat serangan terjadi, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
Kryvyi Rih, yang merupakan kota kelahiran Zelenskiy, telah menjadi sasaran serangan sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina tiga tahun lalu.
Baca Juga: Empat Orang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter di Rumah Sakit Turki
“Sayangnya, empat orang tewas dalam serangan itu,” tulis Zelenskiy di Telegram. “Kita tidak boleh berhenti menekan Rusia untuk menghentikan perang dan teror terhadap kehidupan ini.”
Layanan Darurat Ukraina melaporkan bahwa 19 orang telah diselamatkan dari lokasi kejadian. Foto-foto yang diunggah menunjukkan tim penyelamat bekerja di tengah reruntuhan bangunan berlantai lima yang diterangi sorot lampu.
Gubernur setempat juga membagikan gambar yang menunjukkan hotel tersebut sudah tidak terbakar pada Kamis pagi, tetapi lantai atasnya hancur dan seluruh bangunan mengalami kerusakan parah. Dua anak termasuk di antara korban luka.
Serangan terhadap Infrastruktur Energi
Di tempat terpisah, militer Ukraina melaporkan bahwa Rusia meluncurkan dua rudal balistik—termasuk yang menghantam Kryvyi Rih—dan 112 pesawat tanpa awak ke berbagai wilayah Ukraina pada malam yang sama.
Di kota Sumy, timur laut Ukraina, serangan pesawat tanpa awak Rusia menghantam sebuah depo pos dan menyebabkan kebakaran besar. Serangan ini menewaskan satu orang serta menghancurkan fasilitas tersebut beserta lebih dari 2.500 paket.
Baca Juga: 4 Orang Tewas dalam Serangan Dini Hari Rusia di Kyiv
Foto dan video yang diunggah oleh perusahaan Nova Poshta, pemilik depo, menunjukkan reruntuhan bangunan yang dipenuhi puing dan paket yang hangus terbakar.
Sementara itu, beberapa pesawat tanpa awak juga menyerang infrastruktur energi di wilayah selatan Odesa, menyebabkan dua orang terluka.
Perusahaan energi swasta terbesar di Ukraina, DTEK, melaporkan bahwa serangan ini telah merusak fasilitas kelimanya dalam dua pekan terakhir. “Rusia terus melancarkan teror energi di wilayah Odesa,” tulis DTEK di Telegram.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal menyatakan bahwa sekitar 10.000 rumah tangga di wilayah Odesa saat ini mengalami pemadaman listrik. Upaya pemulihan jaringan listrik dilakukan sepanjang waktu.
Baca Juga: Rekaman Menunjukkan Rudal Balistik Rusia Hantam Ukraina, Melesat 10x Kecepatan Suara
Sejak awal perang, Rusia secara berkala melancarkan serangan terhadap fasilitas energi Ukraina, menyebabkan pemadaman listrik di berbagai wilayah.