Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - KYIV. Sebuah rudal Rusia menghantam daerah perumahan di kota Ukraina selatan tidak jauh dari pembangkit listrik tenaga nuklir pada Sabtu, melukai 12 warga sipil dan meningkatkan kekhawatiran akan kecelakaan nuklir selama perang di Ukraina, kata para pejabat Ukraina.
Vitaliy Kim, gubernur wilayah Mykolaiv, mengatakan di aplikasi pesan Telegram bahwa empat anak termasuk di antara mereka yang terluka dalam serangan yang merusak beberapa rumah pribadi dan sebuah gedung apartemen lima lantai di Voznesensk.
Kota ini berjarak sekitar 30 km (19 mil) dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pivdennoukrainsk (PNPP), terbesar kedua di Ukraina. Kantor kejaksaan umum di wilayah Mykolaiv, memperbarui jumlah korban sebelumnya, mengatakan 12 warga sipil terluka.
Baca Juga: Gazprom Rusia Akan Menutup Pipa Gas Alam yang Menuju Eropa untuk Pemeliharaan Rutin
Energoatom perusahaan yang mengelola keempat pembangkit energi nuklir Ukraina, menggambarkan serangan terhadap Voznesensk sebagai "tindakan lain terorisme nuklir Rusia". Peringatan serangan udara terdengar beberapa kali di wilayah Mykolaiv pada hari Sabtu.
"Ada kemungkinan rudal ini ditujukan secara khusus ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pivdennoukrainsk, yang coba direbut kembali oleh militer Rusia pada awal Maret," kata Energoatom dalam sebuah pernyataan.
Rusia tidak segera menanggapi tuduhan itu. Reuters tidak dapat segera memverifikasi situasi di Voznesensk. Tidak ada laporan kerusakan pada pabrik Pivdennoukrainsk.
Baca Juga: Putin Ingatkan Macron tentang Risiko Malapetaka di Pembangkit Nuklir Ukraina
Pihak berwenang Ukraina telah meminta PBB dan organisasi internasional lainnya untuk memaksa pasukan Rusia meninggalkan pembangkit listrik tenaga nuklir lain yang telah diduduki segera setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Kota Enerhodar, di mana pabrik Zaporizhzhia yang terbesar di Eropa berada, telah berulang kali diserang, dengan Moskow dan Kiev disalahkan atas serangan tersebut.