kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rumah Sakit Al-Quds di Gaza Kehabisan Bahan Bakar, Layanan Penting Ditutup


Kamis, 09 November 2023 / 09:44 WIB
Rumah Sakit Al-Quds di Gaza Kehabisan Bahan Bakar, Layanan Penting Ditutup
ILUSTRASI. Rumah Sakit Al-Quds di Gaza kehabisan bahan bakar, menutup layanan-layanan penting. REUTERS/Mohammed Al-Masri


Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rumah Sakit Al-Quds di Kota Gaza telah menutup sebagian besar operasionalnya setelah kehabisan bahan bakar.

Rumah sakit tersebut, yang terletak di lingkungan Tal al-Hawa dan dijalankan oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), mengatakan pihaknya terpaksa menghentikan sebagian besar layanan untuk menjatah penggunaan bahan bakar dan memastikan tingkat layanan minimum dalam beberapa hari mendatang.

Pemerintah telah mematikan generator utamanya dan kini hanya mengoperasikan generator yang lebih kecil untuk menyediakan layanan penting dan pasokan listrik dua jam sehari kepada pasien dan 14.000 pengungsi internal yang berlindung di sana. Bangsal bedah dan pabrik penghasil oksigen telah ditutup.

“Kita berbicara tentang penembakan sekitar 15 meter [16 yard] dari gedung rumah sakit. Sebagian besar bangunan di sekitar rumah sakit hampir hancur total. Pengeboman semakin mendekat ke rumah sakit, dan kami khawatir akan terjadi serangan langsung ke rumah sakit,” kata Juru bicara PRCS Nebal Farsakh mengatakan kepada Al Jazeera.

Baca Juga: PBB: Banyaknya Kematian di Gaza Menunjukkan Ada yang Salah dengan Operasi Israel

Sebagian besar jalan menuju Rumah Sakit Al-Quds telah ditutup, sehingga memaksa petugas medis di ambulans mengambil satu rute, terjal, dan tidak beraspal untuk menjangkau korban cedera.

“Kami memiliki sekitar 500 pasien di dalam rumah sakit. Kami memiliki 15 pasien di ICU. Mereka terluka dan menggunakan alat bantu pernapasan. Kami memiliki bayi baru lahir di inkubator. Kami memiliki 14.000 pengungsi, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak,” kata Farsakh.

PRCS telah berulang kali memperingatkan selama dua minggu bahwa persediaan bahan bakar akan habis jika pasukan pendudukan Israel terus menolak mengizinkan bahan bakar memasuki Jalur Gaza.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×