kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rumor Beredar, Vladmir Putin Bakal Kunjungi China pada Mei 2024


Rabu, 20 Maret 2024 / 08:34 WIB
Rumor Beredar, Vladmir Putin Bakal Kunjungi China pada Mei 2024
ILUSTRASI. Vladimir Putin akan melakukan perjalanan ke China pada bulan Mei untuk melakukan pembicaraan dengan Xi Jinping. Sputnik/Pavel Byrkin/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

China telah memperkuat hubungan perdagangan dan militernya dengan Rusia dalam beberapa tahun terakhir ketika Amerika Serikat dan sekutunya menjatuhkan sanksi terhadap kedua negara, khususnya Moskow atas invasi ke Ukraina.

Para diplomat dan pengamat asing mengatakan mereka memperkirakan Putin akan menjadikan China sebagai perhentian pertamanya setelah terpilih kembali. Pelantikan presiden resmi Putin akan berlangsung sekitar 7 Mei.

Putin mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa Rusia dan Tiongkok memiliki pandangan global yang sama dan menikmati hubungan yang tangguh karena hubungan pribadinya yang baik dengan Xi. Dia juga menegaskan, Moskow dan Beijing akan mengembangkan hubungan lebih jauh di tahun-tahun mendatang.

Xi mengunjungi Rusia dalam perjalanan luar negeri pertamanya pascapandemi pada bulan Maret tahun lalu, tak lama setelah memulai masa jabatan ketiganya yang memecahkan preseden sebagai presiden Tiongkok.

Kedua pemimpin sering memuji persahabatan pribadi mereka yang erat dan telah bertemu lebih dari 40 kali. Pertemuan terakhir terjadi pada bulan Oktober ketika Putin menjadi tamu kehormatan pada KTT Belt and Road Tiongkok di Beijing.

Baca Juga: Pidato Pertama Pasca Pemilu, Putin Ancam NATO dengan Perang Dunia III

Menurut data bea cukai Tiongkok, perdagangan Tiongkok-Rusia mencapai US$ 218,2 miliar selama Januari-November, melampaui target perdagangan bilateral senilai US$ 200 miliar pada tahun 2024 yang ditetapkan oleh kedua negara.

Xi, dalam percakapan telepon dengan Putin bulan lalu, mengatakan kedua belah pihak harus dengan tegas menentang campur tangan kekuatan eksternal dalam urusan dalam negeri.

Berdasarkan pernyataan Kementerian Luar Negeri China, Wakil Menteri Luar Negeri China Sun Weidong mengatakan hubungan bilateral berada dalam kondisi terbaik dalam sejarah ketika bertemu dengan mitranya dari Rusia di Moskow bulan lalu.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×