kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rumor di Balik Gaya Berpakaian Calon First Lady AS


Senin, 08 September 2008 / 14:15 WIB
Rumor di Balik Gaya Berpakaian Calon First Lady AS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Tidak hanya para kandidat Presiden AS, Barrack Obama dan John McCain, saja yang menarik perhatian dunia. Istri mereka, yakni Michelle Obama dan Cindy McCain, pun begitu. Di mata pemerhati fashion, kedua istri yang salah satunya bakal menjadi ibu negara (first lady) di AS tersebut menarik antusiasme yang dulu pernah dialami oleh Nancy Reagan dan Jacqueline Kennedy.

Seperti yang diketahui, kritik dari para pemerhati busana tidak memfokuskan pada apa yang dikatakan atau dilakukan calon first lady itu, melainkan pada apa yang mereka kenakan. Para desainer dan komentator mencatat bahwa Nyonya McCain lebih senang mengenakan jaket yang dipadukan dengan rok. Sementara, Nyonya Obama lebih senang tampil dengan mengenakan gaun.

Michele Obama berhasil memenangi simpati para penggemarnya pada saat kemunculannya di sebuah talk show bertajuk The View. Pada acara itu, Ny. Obama mengenakan busana yang sangat simpel dan terjangkau seharga US$ 150. Sementara, McCain mencuri perhatian masyarakat atas selera berpakaian yang dinilai tinggi. Majalah Vanity Fair mengestimasi pakaian yang ia kenakan dalam Konvensi Nasional Partai Republik pada minggu ini seharga US$ 300.000.

Sebelumnya, pada minggu lalu, cara berdandan partner John McCain, yakni Gubernur Alaska Sarah Palin, juga menimbulkan kasak-kusuk. Apalagi, semasa mudanya, Palin pernah mengikuti kontes kecantikan. Meski demikian, Mickey Blum, Direktur Riset Survei Baruch College mengatakan bahwa gaya Palin tidak dapat dibandingkan dengan Cindy McCain dan Michele Obama. “Hal itu merupakan gaya yang berbeda karena Anda harus terlihat lebih serius dan profesional,” kata Blum.

Berdasarkan konsensus dari New York Fashion Week, kedua calon first lady tersebut memiliki gaya. Namun, kebanyakan desainer dalam industri fashion lebih memilih gaya berpakaian Obama dibanding McCain.

“Saya berkecimpung di industri fashion, dan saya tinggal di New York. Saya kemungkinan tidak akan memilih gaya berpakaian Ny. McCain,” ucap salah seorang desainer Rebecca Taylor kepada Reuters. Rebecca menilai, gaya berpakaian Michelle sangat segar dan enak dipandang mata. “Saya rasa, akan lebih menyenangkan jika Amerika memiliki seseorang first lady yang bergaya,” katanya.

Catatan saja, Michele Obama, 44 tahun, merupakan pengacara lulusan Princeton dan Harvard. Dulu, ia sempat mejeng di majalah fashion ternama, Vogue, dan pada tahun ini menyandang predikat International Best Dressed yang diberikan Vanity Fair untuk kedua kalinya.  

Selera Cindy mahal, Michele lebih membumi

Pada 4 November lalu, Michele Obama juga mendapatkan pujian atas gaun ungu yang ia padukan dengan sabuk hitam pada acara pemilihan nominasi kandidat Partai Demokrat.  “Dia memiliki gaya yang bisa diterima, mulai dari anak-anak muda hingga kalangan tua. Selain itu, cara ia berpakaian tidak terkungkung kelas sosial dan rasial,” kata Amy Fine Collins, koresponden Vanity Fair

Sebaliknya, Collins menilai, gaya Cindy McCain sudah sangat umum. “Dia selalu bisa menempatkan diri pada peran yang ia lakoni. Tapi, tidak ada sesuatu yang baru. Dia juga memiliki selera yang mahal,” jelasnya.

Cindy McCain, 54 tahun, merupakan pimpinan dalam perusahaan milik keluarga yang bergerak di bidang distributor bir Hensley and Co. Selain itu, ia juga aktif terlibat dalam sejumlah program amal internasional.

Imogen Fox dari harian Inggris The Guardian menulis bahwa Ny. McCain sangat perfeksionis. “Dia tidak akan pernah tampil dengan rambut yang salah gaya. Tapi sifat ini juga menjadi kekurangannya, yakni dia tidak bisa bersenang-senang dengan fashion,” katanya.

Jika cara berpakaian Michele Obama dan Cindy McCain menimbulkan kasak-kusuk di kalangan fashionista, apakah hal tersebut dapat berdampak pada kampanye? “Saya pikir seseorang tidak akan menang didasarkan pada cara para istri mereka berpakaian. Tapi hal itu dapat memberikan gambaran umum tentang kepribadian sang istri atau bahkan keluarga. Cindy McCain terlihat sangat sempurna, dan pakaiannya dinilai sangat mahal dan tidak terjangkau oleh kebanyakan orang,” jelas Blum.

Sementara, lanjut Blum, gaya berpakaian Michelle Obama lebih mengena di kalangan wanita biasa dan ibu pekerja. “Michelle sangat mewakili gaya Amerika dan tidak takut untuk menunjukkan kepribadiannya,” pujinya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×