Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Dalam istilah ekonomi, resesi didefinisikan sebagai pertumbuhan PDB negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Periode resesi menciptakan kesulitan keuangan yang meluas bagi banyak orang. Namun, secara bersamaan, resesi juga menghasilkan peluang strategis bagi mereka yang memiliki sumber daya keuangan yang signifikan.
Mengutip New Trader U, analisis berikut mengeksplorasi bagaimana individu dengan kekayaan besar mendapatkan manfaat dari terjadinya resesi. Hal ini sekaligus menyoroti pentingnya ketahanan finansial dan modal yang tersedia selama masa ekonomi yang menantang.
1. Akuisisi Aset dengan Harga Diskon
Selama resesi, valuasi pasar sering kali turun jauh di bawah nilai intrinsiknya. S&P 500, misalnya, turun sekitar 57% selama Resesi Hebat 2008-2009, menciptakan peluang pembelian yang luar biasa bagi mereka yang memiliki modal yang tersedia.
Baca Juga: Ini Nilai Kekayaan Bersih yang Mendefinisikan Kelas Atas, Menengah, dan Bawah
2. Keuntungan Penggunaan Modal
Kemampuan untuk menggunakan modal saat orang lain tidak dapat menciptakan peluang risiko-imbalan yang asimetris. Selama resesi yang disebabkan pandemi tahun 2020, perusahaan ekuitas swasta dengan cadangan kas yang besar dapat melakukan investasi strategis dengan valuasi yang menguntungkan.
Keuntungan ini berasal dari berkurangnya persaingan untuk mendapatkan transaksi, penjual yang termotivasi, dan kemampuan untuk mengevaluasi peluang secara selektif daripada reaktif.
3. Penghematan Pajak
Kemerosotan ekonomi menciptakan peluang untuk manajemen portofolio yang hemat pajak melalui pemanenan kerugian pajak. Strategi ini melibatkan penjualan investasi yang telah mengalami kerugian untuk mengimbangi keuntungan modal yang diperoleh di tempat lain dalam portofolio.
Hal ini dapat menghasilkan penghematan pajak yang signifikan bagi individu dengan kekayaan bersih tinggi di kelompok pajak teratas.
Baca Juga: Waspada Kelas Menengah, 5 Hal Ini Bisa Bikin Miskin dalam 5 Tahun ke Depan