kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia Dituding Lakukan Pembataian di Bucha, Biden Desak Pengadilan Kejahatan Perang


Selasa, 05 April 2022 / 17:47 WIB
Rusia Dituding Lakukan Pembataian di Bucha, Biden Desak Pengadilan Kejahatan Perang
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu untuk KTT AS-Rusia di Villa La Grange di Jenewa, Swiss, 16 Juni 2021. Rusia Dituding Lakukan Pembataian di Bucha, Biden Desak Pengadilan Kejahatan Perang Putin.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Pejabat pertahanan AS mengatakan Pentagon tidak dapat secara independen mengkonfirmasi kekejaman tersebut. Sullivan mengatakan Amerika Serikat belum melihat bukti bahwa pembunuhan mencapai tingkat genosida.

Ini bukan pertama kalinya Biden menyebut Putin sebagai penjahat perang sejak dia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebut Moskow sebagai "operasi khusus." Penunjukan itu telah merusak hubungan AS-Rusia, kata Kremlin.

Baca Juga: Rusia Diprediksi Akan Mengubah Taktik dan Menumpuk Ribuan Pasukan di Timur Ukraina

Mengutip apa yang disebutnya gambar "mengerikan", Jim Risch, Republikan terkemuka di Komite Hubungan Luar Negeri Senat mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Masyarakat internasional juga harus mengambil langkah-langkah konkret untuk meminta pertanggungjawaban Putin dan kroni-kroninya atas kejahatan perang mereka."

Politisi dari Paratai Demokrat Bob Menendez, ketua komite, mengatakan: "Putin harus bertanggung jawab atas serangan tragis dan biadab ini terhadap warga sipil tak berdosa."

Utusan Biden untuk PBB mengumumkan bahwa Washington juga akan meminta penangguhan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB.




TERBARU

[X]
×