Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Siapa yang akan beli?
Gamaleya yang dikelola pemerintah Rusia mendapat kecaman, setelah para peneliti dan pimpinannya menyuntikkan diri mereka dengan calon vaksin corona beberapa bulan lalu. Para spesialis mengkritik langkah itu ceroboh dan tergesa-gesa untuk memulai percobaan pada manusia.
Vitaly Zverev kepala laboratorium di Institut Penelitian Vaksin dan Sera Mechnikov mengatakan, masih terlalu dini untuk mendaftarkan sebuah vaksin. "Saya yakin vaksin yang tidak diperiksa dengan benar tidak boleh didaftarkan, tidak peduli di negara mana."
Baca juga: Inilah motor listrik dari Korea Selatan yang siap masuk ke Indonesia
"Mustahil memastikan keamanan vaksin dalam waktu yang telah berlalu sejak awal pandemi ini. Anda bisa membuat apa saja, tapi siapa yang akan membelinya ucapnya kepada kantor berita AFP.
Zverev menambahkan, ketiga perusahan yang disebut sebagai produsen vaksin corona Rusia nantinya adalah perusahaan farmasi terkenal yang biasanya tidak membuat vaksin, apalagi yang berteknologi tinggi menggunakan teknologi DNA. "Tidak ada vaksin adenovirus yang terbukti efektif sebelumnya."
"Bagaimana mereka akan mengembangkannya? Tidak ada yang menjelaskan ini."
Moskwa telah menampik tudingan dari Inggris, AS, dan Kanada bahwa sekelompok peretas yang terkait dengan badan intelijen Rusia berusia mencuri informasi tentang vaksin Covid-19 dari laboratorium di negara-negara Barat.
Dengan total lebih dar 850.000 kasus corona, Rusia adalah negara dengan jumlah kasus positif virus corona terbanyak keempat di dunia setelah AS, Brasil, dan India. Rusia butuh bertindak cepat menemukan vaksin virus corona untuk melindungi warganya.
(Aditya Jaya Iswara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diklaim Aman, Rusia Mulai Produksi Massal Vaksin Covid-19 Bulan Depan",