Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Selasa (12/11/2024), majelis rendah parlemen Rusia memberikan suara bulat untuk melarang apa yang dianggap pihak berwenang sebagai propaganda jahat. Yakni, gaya hidup tanpa anak alias child free.
Larangan ini diberlakukan dengan harapan dapat meningkatkan angka kelahiran di usia yang kini tengah mengalami krisis.
Reuters memberitakan, data resmi yang dirilis pada bulan September menunjukkan angka kelahiran Rusia berada pada titik terendah dalam seperempat abad. Sementara, angka kematian meningkat karena perang Moskow di Ukraina terus berkecamuk.
Kremlin menyebut angka-angka itu bencana besar bagi masa depan bangsa.
Presiden Vladimir Putin, yang telah menggambarkan Rusia sebagai benteng "nilai-nilai tradisional" yang terkunci dalam perjuangan eksistensial dengan Barat, telah mendorong perempuan untuk memiliki setidaknya tiga anak.
Rusia mengatakan bahwa hal itu akan membantu mengamankan masa depan rakyat Rusia. Terkait hal ini, sudah ada insentif finansial dan lainnya.
Undang-undang tersebut, yang diharapkan akan segera disetujui oleh majelis tinggi parlemen dan Putin, bergabung dengan pembatasan lain terhadap kebebasan berekspresi termasuk larangan konten yang dianggap mempromosikan "gaya hidup non-tradisional" seperti hubungan sesama jenis atau fluiditas gender, serta pada laporan yang berbeda pendapat tentang konflik di Ukraina.
Baca Juga: Jawaban Mengejutkan Vladimir Putin Saat Ditanya Pilih Harris atau Trump
Penulis "propaganda child free" akan dikenakan denda hingga 400.000 rubel (US$ 4.100) untuk perorangan, dua kali lipat jumlah tersebut untuk pejabat, dan hingga 5 juta rubel (US$ 51.000) untuk badan hukum.
Sekitar 599.600 anak lahir di Rusia pada paruh pertama tahun 2024. Angka ini berarti 16.000 lebih sedikit daripada pada paruh pertama tahun 2023 dan merupakan angka terendah sejak tahun 1999. Jumlah kematian melonjak hingga 49.000. Namun, imigrasi melonjak hingga 20%.
Perkiraan dalam Buku Fakta Dunia CIA menempatkan Rusia di antara 40 negara dengan angka kelahiran terendah pada tahun 2023, yakni sekitar 9,22 per 1.000 penduduk, sedikit di atas Jerman dengan 9,02 tetapi jauh di bawah Tiongkok dengan 9,7 dan Amerika Serikat dengan 12,21.
Baca Juga: Situasi Parah, Populasi Ukraina Anjlok 10 Juta Sejak Invasi Rusia
"Kita berbicara tentang melindungi warga negara, terutama generasi muda, dari informasi yang disebarkan di media yang berdampak negatif pada pembentukan kepribadian seseorang," kata Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah dan sekutu senior Putin.
Dia menambahkan, "Segala sesuatu harus dilakukan untuk memastikan bahwa generasi baru warga negara kita tumbuh dengan berpusat pada nilai-nilai keluarga tradisional."