Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kementerian Keuangan Rusia pada Rabu mengusulkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 20% menjadi 22% mulai tahun 2026. Pajak ini akan digunakan untuk mendanai pengeluaran militer yang terus meningkat di tahun keempat perang Rusia-Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu membuka opsi kenaikan pajak tertentu demi menyeimbangkan anggaran negara selama masa perang. Ia menyinggung Amerika Serikat pernah menaikkan pajak terhadap kalangan kaya selama Perang Vietnam dan Perang Korea.
Dalam pernyataannya, Kementerian Keuangan Rusia mengatakan bahwa kenaikan pajak ini ditujukan untuk membiayai pertahanan dan keamanan nasional. Selain PPN, kementerian juga mengusulkan kenaikan pajak lainnya, termasuk terhadap bisnis perjudian.
Baca Juga: Trump Ubah Nada, Klaim Ukraina Bisa Rebut Seluruh Wilayah dari Rusia
"Prioritas strategis kami adalah memberikan dukungan finansial bagi kebutuhan pertahanan dan keamanan negara, serta dukungan sosial bagi keluarga peserta operasi militer khusus," tulis kementerian tersebut.
Kementerian Keuangan menyebut, anggaran yang direncanakan akan memungkinkan untuk melengkapi angkatan bersenjata dengan senjata dan perlengkapan militer yang diperlukan, membayar gaji personel militer dan memberikan dukungan bagi keluarga mereka, serta melakukan modernisasi terhadap industri pertahanan.
Kementerian menambahkan rancangan anggaran 2026 disusun dalam kondisi seimbang dan berkelanjutan.