kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rusia mengklaim senjata hipersoniknya yang mampu menyerang AS, siap untuk berperang


Minggu, 29 Desember 2019 / 05:30 WIB
Rusia mengklaim senjata hipersoniknya yang mampu menyerang AS, siap untuk berperang


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Menteri Pertahanan Rusia pada hari Jumat menyatakan senjata hipersonik baru, yang dikatakan mampu menyerang Amerika Serikat tersebut siap untuk perang.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, dalam konferensi pers dengan para pemimpin militer Rusia mengatakan bahwa unit rudal pertama yang dilengkapi dengan kendaraan hypersonic glide Avangard memasuki tugas tempur.

Kepala Pasukan Rudal Strategis Rusia, Jenderal Sergei Karakayev, mengatakan bahwa Avangard ditugaskan dengan sebuah unit di wilayah Orenburg di Pegunungan Ural selatan.

Baca Juga: Senjata hipersonik memicu perlombaan senjata baru Rusia, China dan AS

Avangard dapat melakukan perjalanan setidaknya lima kali kecepatan suara, atau sekitar satu mil per detik.

Itu adalah salah satu dari enam senjata baru yang diluncurkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Maret 2018.

Pada saat itu, pemimpin Rusia tersebut mengklaim senjata hipersonik mampu mencapai target dengan kecepatan suara 20 kali lipat dan itu dapat menyerang seperti bola api.

Dia juga mengatakan bahwa perangkat sudah memasuki produksi serial.

Dari enam senjata baru yang dibanggakan Putin, CNBC mengetahui bahwa dua di antaranya, Avangard dan rudal jelajah yang diluncurkan melalui udara, akan selesai dalam waktu dua tahun setelah pengumuman Putin.

Baca Juga: Putin ancam Amerika Serikat dengan menyebut negaranya punya senjata hipersonik

Rudal hipersonik udara-ke-darat dijuluki "Kinzhal," yang berarti "belati" dalam bahasa Rusia, telah diuji setidaknya tiga kali. Senjata itu dijadwalkan untuk bergabung dengan gudang senjata Kremlin pada awal 2020.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×