kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia Menyebut Ukraina Masih Enggan Merundingkan Upaya Perdamaian


Jumat, 10 Maret 2023 / 15:21 WIB
Rusia Menyebut Ukraina Masih Enggan Merundingkan Upaya Perdamaian
ILUSTRASI. Bendera Rusia dan Ukraina terlihat di atas meja sebelum pembicaraan antara pejabat kedua negara di wilayah Gomel, Belarusia 28 Februari 2022.


Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, pada hari Kamis (9/3) menyayangkan sikap Ukraina yang sampai saat ini masih enggan terlibat dalam negosiasi substansial tentang penyelesaian perang.

Berbicara setelah pembicaraan dengan sejawatnya dari Arab Saudi Faisal Bin Farhan Al Saud, Lavrov juga mengingatkan kembali bahwa Presiden Ukraina Vlodomyr Zelensky telah mengeluarkan dekrit pada September lalu yang melarang negosiasi apa pun dengan Rusia.

Di saat yang sama, Ukraina dan para pendukungnya di Barat terus menyuarakan bahwa Rusia harus dikalahkan di medan perang.

Baca Juga: 6 Fakta Penting Rudal Hipersonik Kinzhal Milik Rusia yang Ditembakkan ke Ukraina

"Silakan Anda nilai sendiri seberapa masuk akalnya pernyataan tersebut. Sejauh ini kami tidak melihat keinginan dari tetangga kami, Ukraina, untuk memulai pembicaraan serius," kata Lavrov, seperti dikutip TASS.

Pada momen pertemuan dengan pejabat Arab Saudi, Lavrov turut menyambut baik minat negara itu dalam membantu memfasilitasi penyelesaian konflik yang sedang berlangsung.

Lavrov menjelaskan beberapa langkah kecil seperti pertukaran tawanan perang telah dilakukan berkat adanya bantuan dari Arab Saudi dan sejumlah negara Arab lainnya.

Baca Juga: Ketua DPR AS Tolak Undangan Zelenskiy untuk Kunjungi Ukraina

"Upaya seperti itu menjadi mungkin dilakukan karena adanya bantuan Arab Saudi dan sejumlah negara Arab lainnya. Kami bersyukur dan percaya bahwa penting untuk mempertahankan jalur ini," lanjut Lavrov.

Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya mengumumkan bahwa 90 tentara Rusia telah dikembalikan dari wilayah yang berada di bawah kendali Ukraina.

Puluhan tawanan perang itu diterbangkan ke Moskow dengan pesawat Angkatan Udara Rusia untuk perawatan medis dan rehabilitasi di fasilitas kementerian.




TERBARU

[X]
×