Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kegiatan perekrutan warga Kuba yang diidentifikasi oleh Reuters dimulai beberapa minggu setelah keputusan Presiden Vladimir Putin pada bulan Mei yang mengizinkan orang asing untuk mendaftar dan bergabung dengan militer Rusia berdasarkan kontrak selama setahun.
Mereka akan menerima kewarganegaraan Rusia melalui proses jalur cepat, bersama dengan pasangan, anak-anak dan orang tua mereka.
Menurut penduduk yang diwawancarai, di La Federal, berita tentang pekerjaan tentara mulai menyebar pada bulan Juni. Penawaran dibagikan melalui Facebook, Instagram, dan WhatsApp, menjadi perbincangan di masyarakat, dengan Dayana disebut sebagai kontaknya.
Lebih dari dua lusin pemuda yang diwawancarai oleh Reuters di dan sekitar Havana berbicara tentang besarnya eksodus tersebut.
Cristian Hernandez, 24 tahun, tertawa terbahak-bahak ketika ditanya berapa banyak orang yang telah meninggalkan kawasan sekitar La Federal. "Satu ton orang," katanya. “Hampir semua teman kita pernah pergi ke sana.”
Yoan Viondi, 23 tahun, yang tinggal beberapa menit bersepeda dari jalan raya utama, mengatakan dia mengetahui sekitar 100 pria di Villa Maria, distrik yang mencakup La Federal, telah direkrut untuk upaya perang Rusia sejak Juni.
Baca Juga: Putin Teken Dekrit Izinkan Intesa Italia Jual Aset Rusia
Dia mengatakan seorang teman memberinya kontak WhatsApp Dayana, seorang wanita Kuba yang katanya membeli tiket pesawat untuk rekrutmen. Dayana juga disebutkan sebagai kontak utama oleh sebagian besar rekrutan dan kerabat yang diajak bicara Reuters.
Viondi tidak membuang waktu lagi.
"Hai, selamat siang," kata Viondi kepadanya dalam pesan tertanggal 21 Juli, dilihat oleh Reuters. "Tolong, aku butuh informasi."
Dayana, yang muncul di ikon obrolannya sebagai wanita berambut hitam dengan topi kamuflase, merespons dengan persyaratan kontrak untuk bergabung dengan militer Rusia. Baris pertama pesan tersebut berbunyi: "Ini adalah kontrak dengan militer Rusia yang dengannya Anda menerima kewarganegaraan."
Kontrak tersebut berlangsung selama satu tahun dan menawarkan bonus penandatanganan sebesar 195.000 rubel diikuti dengan gaji bulanan sebesar 200.000 rubel, ditambah 15 hari liburan setelah enam bulan pertama bekerja.
Persyaratan tersebut sejalan dengan persyaratan yang disampaikan kepada Reuters oleh rekrutan lain dan keluarga mereka.
Baca Juga: AS Kirim Tank Abrams, Tentara Ukraina Makin Optimistis Melawan Rusia
“Kalau setuju, sebaiknya kirimkan saja (salinan) paspornya,” bunyi pesan Dayana.