Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dalam waktu dua menit, Viondi sudah mengirimkan salinan digital paspornya. Satu jam kemudian, Dayana menjawab melalui pesan audio yang didengar Reuters: "Bagus, besok saya bisa memberi tahu Anda hari apa Anda akan berangkat," katanya.
Reuters tidak dapat menghubungi Dayana untuk mengomentari nomor yang digunakan oleh Viondi dan lainnya, atau untuk mengkonfirmasi nama lengkapnya.
Pada akhirnya, meski awalnya antusias, Viondi menjadi cemas untuk pergi ke Rusia dan memutuskan kontak dengan Dayana. Dia menekankan bahwa orang-orang yang mendaftar di La Federal tahu bahwa mereka akan berperang.
"Sulit hidup di sini. Semua orang berkata, 'Jika saya memilih ini, saya tidak akan mati kelaparan di Kuba," katanya.
"Tetapi mereka tahu ke mana mereka akan pergi. Saya juga tahu betul ke mana saya akan pergi."
Kuba terperosok dalam krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade, dengan antrian panjang bahkan untuk kebutuhan pokok seperti makanan, bahan bakar dan layanan kesehatan, yang memicu eksodus warga Kuba ke AS, Amerika Latin, dan Eropa pada tahun lalu.