Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SERANGAN RUSIA - Rusia menghancurkan gudang biji-bijian Ukraina di Sungai Danube dalam serangan pesawat tak berawak pada hari Senin (24/7/2023). Sepertinya, Rusia menargetkan rute ekspor vital ke Kyiv dalam kampanye udara yang diperluas yang dimulai Moskow minggu lalu setelah memutuskan keluar dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.
Melansir Reuters, serangan yang dilakukan pada minggu lalu sebagian besar melanda pelabuhan laut Odesa. Akan tetapi, serangan Senin dini hari menghantam infrastruktur di sepanjang Danube, rute ekspor yang kepentingannya telah berkembang sejak berakhirnya kesepakatan yang memungkinkan pengiriman biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam.
"Teroris Rusia kembali menyerang wilayah Odesa dalam semalam. Infrastruktur pelabuhan di sungai Danube menjadi target kali ini," tulis gubernur daerah Oleh Kiper di aplikasi pesan Telegram.
Serangan itu membuat harga gandum dan jagung global berjangka naik tajam di tengah kekhawatiran bahwa serangan Rusia dan lebih banyak pertempuran, termasuk serangan drone semalam di Moskow, dapat mengancam ekspor dan pengiriman biji-bijian.
Beberapa jam setelah serangan hari Senin, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengimbau Rusia untuk kembali ke kesepakatan biji-bijian Laut Hitam. PBB memperingatkan di Roma tentang dampak yang menghancurkan pada negara-negara rentan yang berjuang untuk memberi makan rakyatnya.
Baca Juga: Vladimir Putin: Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam Sudah Kehilangan Maknanya
Situs berita Reni -Odesa- mengutip seorang pejabat setempat yang mengatakan tiga gudang biji-bijian telah dihancurkan di kota pelabuhan Reni di Danube selama serangan pesawat tak berawak.
Rekaman video yang diverifikasi oleh Reuters menunjukkan seorang pria mengutuk dengan tidak percaya di gudang biji-bijian yang rusak di Reni, pusat transportasi penting di seberang Danube dari NATO dan anggota Uni Eropa Rumania.
"Eskalasi baru-baru ini menimbulkan risiko serius bagi keamanan di Laut Hitam," kata Presiden Rumania Klaus Iohannis di Twitter.
Sejak invasi Rusia pada Februari 2022, Ukraina telah memperluas ekspor biji-bijian melalui UE menjadi sekitar 1 juta ton per bulan, dengan volume besar diekspor dari pelabuhan Rumania dan di sepanjang Danube.
Baca Juga: Rusia Tarik Diri dari Perjanjian Ekspor Gandum, Stok Gandum Indonesia Aman?
"Rusia dalam beberapa bulan terakhir tidak menyerang infrastruktur gandum darat dan perairan Ukraina," kata seorang pedagang Eropa.
Dia menambahkan, "Setiap gangguan lalu lintas ini dapat dengan cepat memukul pasokan biji-bijian internasional."
Seorang pedagang Prancis menyebutnya sebagai "perkembangan besar dan pukulan besar" bagi ekspor Ukraina.
"Tanpa koridor Laut Hitam dan sekarang dengan serangan pada rute alternatif, akan sulit membawa biji-bijian Ukraina ke luar negeri," tambahnya.
Pejabat Ukraina memberikan sedikit rincian. Polisi mengatakan gudang biji-bijian telah dihantam bersama dengan tank untuk menyimpan kargo lainnya, menyebabkan kebakaran yang menurut Kiper melukai tujuh orang, satu kritis.
Dalam foto-foto kerusakan yang dipublikasikan polisi, terlihat kontainer dengan logo Maersk Group.
Baca Juga: CIA Sebut Putin Kemungkinan Mengulur Waktu Menangani Bos Wagner Prighozin
"Rusia sedang berusaha memblokir sepenuhnya ekspor biji-bijian kami dan membuat dunia kelaparan," kata Kiper.
Menteri Luar Negeri Rusia Dmytro Kuleba menuduh Rusia mencoba mendapatkan konsesi "dengan menyandera 400 juta orang" dan menyerukan "tanggapan global terpadu terhadap terorisme pangan."