kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia Tingkatkan Serangan di Timur Pasca Serangan di Mal Ukraina


Rabu, 29 Juni 2022 / 10:20 WIB
Rusia Tingkatkan Serangan di Timur Pasca Serangan di Mal Ukraina
ILUSTRASI. Lokasi pusat perbelanjaan yang terkena serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Kremenchuk, di wilayah Poltava, Ukraina 27 Juni 2022. REUTERS/Anna Voitenko


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  KREMENCHUK. Puluhan orang masih hilang hingga Rabu (29/6) setelah serangan rudal Rusia di sebuah pusat perbelanjaan di Ukraina dua hari lalu yang menewaskan sedikitnya 18 orang. Sementara seorang gubernur regional mengatakan situasinya sangat sulit di Lysychansk. di Timur.

Ukraina mengatakan Rusia telah membunuh warga sipil dengan sengaja ketika menggempur mal di Kremenchuk. Moskow mengatakan mal itu kosong dan telah menabrak depot senjata di dekatnya.

"Rudal Rusia mengenai lokasi ini dengan tepat. De-li-be-ra-te-ly ... Jelas bahwa pembunuh Rusia menerima koordinat yang tepat itu," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pidato video malam. 

Baca Juga: Rusia Serang Mal, Presiden Ukraina Sebut Putin Telah Menjadi Teroris

"Mereka ingin membunuh sebanyak mungkin orang," tambah Zelenskiy.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan sekitar 36 orang masih hilang.

Lebih jauh ke timur di Lysychansk di wilayah Luhansk, medan pertempuran utama dalam serangan Rusia di jantung industri Donbas, gubernur melaporkan peningkatan aksi militer.

"Situasi di Lysychansk sangat sulit," kata Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai di televisi.

"Rusia menggunakan setiap senjata yang tersedia untuk mereka ... dan tanpa membedakan apakah sasarannya adalah militer atau bukan - sekolah, taman kanak-kanak, lembaga budaya," katanya.

Baca Juga: Waspada! Ini Sentimen yang Membayangi Bursa Saham Indonesia

"Semuanya sedang dihancurkan. Ini adalah kebijakan bumi hangus."

Rusia membantah menargetkan wilayah sipil selama serangan empat bulannya terhadap Ukraina. PBB mengatakan setidaknya 4.700 warga sipil telah tewas sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari.




TERBARU

[X]
×