CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.765   18,00   0,11%
  • IDX 8.362   -54,96   -0,65%
  • KOMPAS100 1.159   -6,94   -0,60%
  • LQ45 844   -6,42   -0,76%
  • ISSI 292   -2,09   -0,71%
  • IDX30 440   -4,44   -1,00%
  • IDXHIDIV20 511   -3,54   -0,69%
  • IDX80 130   -1,04   -0,79%
  • IDXV30 135   -1,25   -0,92%
  • IDXQ30 141   -0,73   -0,52%

Rusia–Ukraina Aktifkan Kembali Kesepakatan Istanbul untuk Bebaskan 1.200 Tahanan


Selasa, 18 November 2025 / 17:21 WIB
Rusia–Ukraina Aktifkan Kembali Kesepakatan Istanbul untuk Bebaskan 1.200 Tahanan
ILUSTRASI. Kremlin tegaskan keinginan pertemuan Putin-Trump segera, namun butuh persiapan matang. Diskusi pertukaran tahanan Rusia-Ukraina juga terus berlanjut. Sergei Kholodilin/BelTA/Handout via REUTERS


Sumber: Anadolu Agency | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Kremlin menyampaikan pada Senin bahwa Rusia menginginkan pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump “lebih cepat daripada nanti.”

Dalam konferensi pers, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa pertemuan tersebut hanya dapat terlaksana setelah melalui persiapan menyeluruh, dan Rusia berharap pertemuan puncak dapat dilakukan begitu kondisinya memungkinkan.

Namun, Peskov mengakui sulit untuk memprediksi kapan kondisi tersebut dapat terpenuhi. “Meskipun tentu saja kami berharap semua syarat itu dapat dipenuhi sesegera mungkin,” ujarnya.

Baca Juga: Putin: Rusia Akan Ambil Langkah Balasan Jika AS Lanjutkan Uji Coba Nuklir

Pembicaraan Damai Rusia–Ukraina Masih Mandek

Upaya mediasi Trump belum mampu menghidupkan kembali pembicaraan damai antara Moskow dan Kyiv untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari tiga setengah tahun. Kedua pihak saling menyalahkan atas stagnasi negosiasi.

Putin dan Trump terakhir kali bertemu pada Agustus lalu di Alaska, sementara KTT Budapest yang sebelumnya direncanakan bulan lalu dibatalkan. Trump menyebut ia tidak ingin menghadiri “pertemuan yang sia-sia.”

Pembahasan Pertukaran Tahanan

Peskov juga menyinggung soal pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina. Ia menyebut kelompok ahli dari kedua negara masih melakukan komunikasi terkait mekanisme pertukaran tersebut.

“Ada kontak di tingkat ahli mengenai pertukaran tahanan. Diskusi sedang berlangsung, tetapi saya tidak akan memberikan rincian saat ini,” ujarnya.

Baca Juga: Hubungan Ekonomi China–Rusia Tetap Solid Meski Dihantam Tekanan AS dan Sanksi Barat

Pada Sabtu lalu, Sekretaris Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina, Rustem Umerov, menulis di media sosial Facebook bahwa ia melakukan konsultasi di Türkiye dan Uni Emirat Arab, difasilitasi oleh mitra internasional untuk melanjutkan proses pertukaran tahanan antara kedua negara.

Ia menyebut bahwa hasil negosiasi tersebut menghasilkan kesepakatan untuk mengaktifkan kembali pengaturan Istanbul, yang mencakup rencana pembebasan 1.200 warga Ukraina. Konsultasi teknis akan dilakukan dalam waktu dekat untuk menyelesaikan detail prosedural dan organisasi.

Rusia dan Ukraina sebelumnya mengadakan tiga putaran pembicaraan damai di Istanbul pada 16 Mei, 2 Juni, dan 23 Juli, yang menghasilkan pertukaran tahanan besar-besaran serta draf memorandum mengenai posisi masing-masing pihak untuk potensi perjanjian damai jangka panjang.

Konflik Rusia–Ukraina dimulai pada Februari 2022 dan terus berlangsung hingga kini.

Selanjutnya: Pasok Gas ke PGN, FSRU Lampung Sudah Terima 20 Kargo LNG Tahun Ini

Menarik Dibaca: Ini Cara Bank Sampah dan Wings Dorong Pilah Sampah di Masyarakat




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×