Sumber: The Age,Associate Press | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Mengutip The Age, eksekusi massal di Arab Saudi ini terjadi pada saat kekhawatiran yang meningkat atas catatan hak asasi manusia Arab Saudi, tetapi juga ketika Barat berjuang untuk menggantikan ketergantungannya pada minyak Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dilaporkan pada hari Sabtu akan berkunjung ke Arab Saudi dalam upaya untuk hubungan perdagangan yang lebih dekat.
Johnson diperkirakan akan melakukan perjalanan ke ibu kota Saudi, Riyadh, pada minggu mendatang untuk bertemu dengan penguasa de facto kerajaan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dalam upaya untuk menengahi kesepakatan minyak baru.
“Kerajaan akan terus mengambil sikap tegas dan teguh terhadap terorisme dan ideologi ekstremis yang mengancam stabilitas seluruh dunia,” demikian bunyi laporan SPA.
Laporan tersebut belum diverifikasi secara independen, juga tidak mungkin untuk memastikan apakah salah satu dari mereka yang dinyatakan bersalah menerima pengadilan yang adil.