Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Putin mengatakan kedua pemimpin akan secara pribadi mengawasi semua elemen kunci dalam hubungan tersebut, dengan tujuan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi secara substansial pada tahun 2030.
Di dalam negeri, peringatan Perang Dunia Kedua memberi Putin kesempatan untuk menggalang dukungan rakyat Rusia dalam mengenang prestasi bersejarah yang menjadi inti identitas nasional negara tersebut.
Uni Soviet kehilangan 27 juta orang dalam perang tersebut, termasuk jutaan orang di Ukraina, yang juga hancur.
Dalam sambutan pembukaan setelah menyambut Xi di salah satu aula Kremlin yang paling mewah, Putin mengucapkan terima kasih kepadanya karena telah datang ke Moskow untuk memperingati 80 tahun kemenangan "suci" atas Adolf Hitler.
"Kemenangan atas fasisme, yang dicapai dengan pengorbanan yang sangat besar, memiliki makna yang abadi," kata Putin.
Tonton: 3 Tahun Perang Ukraina, Xi Jinping Tegaskan Kemitraan Tanpa Batas kepada Putin
"Bersama dengan teman-teman Tiongkok kami, kami dengan teguh menjaga kebenaran sejarah, melindungi memori peristiwa-peristiwa tahun-tahun perang, dan menangkal manifestasi modern neo-Nazisme dan militerisme," kata Putin.
Putin menggambarkan perangnya di Ukraina sebagai perjuangan melawan Nazi modern sejak awal. Ukraina dan sekutunya menolak karakterisasi itu sebagai kepalsuan yang mengerikan.
Dalam pernyataan bersama mereka, kedua negara mengatakan beberapa negara berusaha untuk "merevisi hasil" Perang Dunia Kedua. Mereka menggambarkan diri mereka sebagai "negara pemenang utama" dalam konflik itu, tanpa menyebutkan peran Amerika Serikat, Inggris, dan banyak negara lainnya.