kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.500   -28,00   -0,18%
  • IDX 7.773   12,54   0,16%
  • KOMPAS100 1.208   3,04   0,25%
  • LQ45 961   0,40   0,04%
  • ISSI 235   0,74   0,31%
  • IDX30 494   0,63   0,13%
  • IDXHIDIV20 593   0,16   0,03%
  • IDX80 138   0,40   0,29%
  • IDXV30 142   0,32   0,22%
  • IDXQ30 164   0,16   0,10%

Saham Nebius, Perusahaan AI eks Yandex Anjlok 26% di Penampilan Perdana di Nasdaq


Senin, 21 Oktober 2024 / 22:59 WIB
Saham Nebius, Perusahaan AI eks Yandex Anjlok 26% di Penampilan Perdana di Nasdaq
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A view of the exterior of the Nasdaq market site in the Manhattan borough of New York City, U.S., October 24, 2016. REUTERS/Shannon Stapleton/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham Nebius Group, perusahaan infrastruktur AI yang baru saja dibentuk dari pemisahan aset Yandex, anjlok 26% pada hari pertama perdagangannya di Nasdaq pada Senin.

Perdagangan saham Nebius sempat tertunda sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Nebius muncul setelah kesepakatan pemisahan aset senilai US$ 5,4 miliar antara Yandex, yang sering disebut "Google Rusia", menjadi dua perusahaan terpisah: Nebius yang fokus pada pasar internasional dan perusahaan Rusia yang tetap berada di bawah kendali Yandex.

Pada penutupan perdagangan, saham Nebius turun 24,4% ke US$ 14,44 per saham, jauh lebih rendah dari harga terakhirnya pada Februari 2022, yaitu US$ 18,94 per saham.

Nebius, yang menargetkan pasar AI cloud yang terus berkembang, memiliki struktur kepemilikan yang berbeda dengan Yandex. Sebanyak 78,1% saham Nebius dimiliki oleh investor dan dana Barat, yang diduga menjadi penyebab volatilitas tinggi pada hari pertama perdagangannya.

Baca Juga: Maskot Resmi World Expo 2025 Osaka Tampil Perdana di Jakarta

Denis Buivolov, seorang investor pribadi di Nebius dan kepala penelitian di departemen modal ventura dan pra-IPO BCS, memperkirakan nilai Nebius mencapai US$ 4,6 miliar atau US$ 23 per saham berdasarkan rencana perusahaan dan perbandingan dengan perusahaan serupa seperti CoreWeave, Lambda Labs, dan Sacra.

Nebius memproyeksikan pendapatannya akan meningkat tiga hingga empat kali lipat pada tahun 2025 menjadi US$ 500 juta hingga US$ 700 juta. Perusahaan berencana untuk mengalokasikan antara US$ 600 juta hingga US$ 1,5 miliar untuk belanja modal guna meningkatkan kapasitas pusat data di Finlandia, Prancis, dan Amerika Utara.

Selanjutnya: Pembelian iPhone oleh Pemerintah Rusia Naik Meski Ada Risiko Keamanan

Menarik Dibaca: Rutin Minum Air Kelapa, Ini 7 Hal yang Tubuhmu Akan Rasakan Setiap Harinya




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×