kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.453.000   22.000   0,90%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Saham Teknologi di Asia Melonjak, Ditopang Kinerja Nvidia yang Luar Biasa


Kamis, 20 November 2025 / 10:28 WIB
Saham Teknologi di Asia Melonjak, Ditopang Kinerja Nvidia yang Luar Biasa
ILUSTRASI. Bursa Asia melonjak setelah saham perusahaan teknologi di kawasan menanjak setelah Nvidia rilis kinerja keuangan kuartal III-2025


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Saham perusahaan teknologi melonjak di sesi perdagangan Asia pada hari ini (20/11/2025). Sokongan datang setelah pendapatan yang melimpah dari produsen chip Nvidia, meredakan kekhawatiran investor akan gelembung AI dan menghidupkan kembali reli yang didorong oleh teknologi yang telah mendorong indeks saham global ke rekor tertinggi tahun ini.

Rabu (19/11/2025), Nvidia mengejutkan Wall Street dengan pertumbuhan yang meningkat, setelah beberapa kuartal penjualan melambat dan membukukan proyeksi kuartal keempat yang melampaui ekspektasi. Hal ini membuat saham Nvidia melesat 5% dalam perdagangan yang diperpanjang.

Hal itu memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi pasar Asia pada hari ini, dengan saham TSMC Taiwan, produsen chip kontrak terbesar di dunia dan pemasok utama chip untuk Nvidia, melonjak 3,6%.

Baca Juga: Indeks Nikkei 225 Melonjak 3% dan Kembali ke 50.000, Ditopang Reli Saham Teknologi

Setali tiga uang, saham SK Hynix dari Korea Selatan, yang juga merupakan pemasok Nvidia, naik lebih dari 4%. Sementara rekannya, Samsung Electronics, melonjak 4,5%.

Pergerakan ini mendorong indeks saham Taiwan dan Korea Selatan, yang didominasi saham teknologi, masing-masing naik lebih dari 2%. Sedangkan di Jepang, indeks Nikkei menguat lebih dari 3% dan kembali ke level kunci 50.000.

Saham raksasa industri AI, Advantest, melonjak 9%, dengan saham SoftBank Group dan Tokyo Electron masing-masing naik 4% dan 5%.

"Psikologi pasar negatif bulan ini karena investor khawatir bahwa pembangunan infrastruktur kecerdasan buatan merupakan gelembung, dan dalam beberapa tahun ke depan kita mungkin akan melihat kembali masa ini dan menunjukkan tanda-tanda bahwa itu memang gelembung," kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Northlight Asset Management.

"Namun sementara itu, perusahaan teknologi terbesar di dunia sangat menguntungkan dan mereka menginvestasikan kembali miliaran dolar ke pusat data, server, dan chip, dan pengeluaran tersebut nyata."

Di lain tempat, Nvidia memperkirakan, penjualan pada kuartal keempat fiskal sebesar US$ 65 miliar, plus atau minus 2%. Hal tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan estimasi rata-rata analis sebesar $61,66 miliar, menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG.

Baca Juga: Ekspor Magnet Tanah Jarang China Turun pada Oktober, Tapi ke AS Melonjak

Sentimen menjelang pendapatan perusahaan rapuh, dengan ekuitas terjebak dalam aksi jual yang buruk dalam beberapa hari terakhir karena kekhawatiran tentang valuasi yang berlebihan dan pengeluaran besar-besaran yang digelontorkan perusahaan untuk semua hal yang berkaitan dengan AI.

Penjualan dari beberapa investor terkemuka di perusahaan teknologi juga memperdalam kekhawatiran.

Raksasa cloud, termasuk Microsoft dan Amazon, berinvestasi miliaran dolar di pusat data AI, meskipun beberapa investor berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan ini secara artifisial meningkatkan pendapatan dengan memperpanjang masa penyusutan perangkat komputasi AI, seperti chip Nvidia. 

Selanjutnya: Oppo Reno14 F Pakai Iridescent Mermaid Design, Skor AnTuTunya Capai 640 ribuan

Menarik Dibaca: Oppo Reno14 F Pakai Iridescent Mermaid Design, Skor AnTuTunya Capai 640 ribuan


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×