Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks saham Nikkei Jepang turun 2% pada Selasa (18/11/2025), setelah investor melakukan aksi jual pada saham-saham teknologi menyusul penurunan tajam di Wall Street semalam.
Sektor pariwisata menunjukkan pergerakan yang bervariasi setelah sebelumnya mengalami koreksi tajam.
Melansir Reuters, Indeks Nikkei tercatat melemah 2% ke level 49.325,51 pukul 01:26 GMT, setelah sempat turun hingga 2,4% ke 49.107,31, level terendah sejak 5 November.
Sementara itu, indeks Topix melemah 1,5% ke 3.297,41.
Baca Juga: Pasar Mi Instan Dunia Meledak — Indonesia Jadi Raja Baru?
“Hari ini, saham-saham teknologi papan atas mengalami aksi jual, sebuah tren khas ketika investor beralih ke mode risk-off,” kata Hitoshi Asaoka, Kepala Strategi di Asset Management One.
“Penurunan Wall Street semalam dipimpin oleh saham-saham yang sensitif terhadap kondisi ekonomi, berbeda dengan pergerakan pasar Jepang hari ini,” tambahnya.
Di Amerika Serikat, indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup melemah tajam pada Senin (17/11), bahkan berada di bawah indikator teknikal penting untuk pertama kalinya sejak akhir April, seiring investor bersiap menghadapi laporan kuartalan dari perusahaan ritel dan Nvidia, serta menunggu rilis laporan pekerjaan AS yang tertunda minggu ini.
Nvidia, perusahaan dengan valuasi terbesar di dunia yang menjadi pusat perdagangan terkait kecerdasan buatan di Wall Street, dijadwalkan merilis laporan pada Rabu (18/11) setelah jam perdagangan berakhir.
Di Jepang, saham SoftBank Group turun 5%. Perusahaan semikonduktor Tokyo Electron dan Advantest masing-masing merosot 3,99% dan 2,15%.
Sementara itu, Ryohin Keikaku, operator toko merek Muji, naik 1,55% setelah turun 9,4% pada sesi sebelumnya.
Baca Juga: IOI Properties Siapkan Daftar REIT di Malaysia dan Singapura Senilai US$8 Miliar
Department store Isetan Mitsukoshi Holdings membalikkan kenaikan awal untuk turun 0,64%.
Saham ritel sebelumnya terpukul tajam setelah China memperingatkan warganya agar menunda perjalanan ke Jepang terkait memburuknya ketegangan diplomatik seputar Taiwan.
Hampir seluruh sub-indeks industri di Bursa Efek Tokyo (33 sektor) melemah, dengan sektor logam nonferrous menjadi yang terburuk, turun 5%.
Produsen kabel serat optik, yang diuntungkan dari perdagangan terkait AI, juga terkoreksi, dengan Fujikura dan Sumitomo Electric Industries masing-masing turun 6%.













