kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Salip Donald Trump di Georgia, Joe Biden makin dekat ke Gedung Putih


Jumat, 06 November 2020 / 18:37 WIB
Salip Donald Trump di Georgia, Joe Biden makin dekat ke Gedung Putih
ILUSTRASI. Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden unggul tipis atas Presiden Donald Trump di negara bagian Georgia.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden unggul tipis atas Presiden Donald Trump di negara bagian Georgia yang menjadi medan pertempuran penting, pada Jumat pagi. Ini kali pertama Biden di negara bagian yang menjadi lumbung suara Trump.

Keunggulan ini membuat kans Biden ke Gedung Putih semakin besar.

Reuters melaporkan, Biden memiliki keunggulan 253 hingga 214 dalam pemungutan suara electoral college negara bagian demi negara bagian yang menentukan pemenang, menurut sebagian besar jaringan televisi utama.

Memenangkan 16 suara elektoral Georgia akan menempatkan mantan wakil presiden itu di puncak dari 270 electoral vote yang dia butuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan.

Baca Juga: Kans terpilih lagi menipis, Donald Trump kalap serang proses pemilu tanpa bukti

Biden, 77 tahun, akan menjadi presiden berikutnya bila menang di negara bagian Pennsylvania, atau dengan memenangkan dua dari trio Georgia, Nevada dan Arizona.

Sementara, jalur yang bagi Trump tampak lebih sempit - dia harus bertahan di Pennsylvania dan Georgia dan juga untuk menyalip Biden di Nevada atau Arizona.

Biden sekarang unggul dengan 917 suara di Georgia, di mana penghitungan dilanjutkan pada Jumat pagi.

Pergeseran di Georgia terjadi beberapa jam setelah Trump muncul di Gedung Putih dan memberi pernytaaan tanpa bukti dengan mengklaim bahwa pemilihan itu "dicuri" darinya.

Trump telah melihat keunggulannya terus menyusut di Georgia, negara bagian Selatan yang belum memilih calon presiden dari Partai Demokrat sejak 1992.

Pejabat Georgia pada Kamis malam melaporkan ada sekitar 14.000 surat suara yang masih dihitung di negara bagian itu.

Selanjutnya: Saling klaim menang saat pilpres, Dunia lihat perpecahan internal di Amerika Serikat




TERBARU

[X]
×