Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Antisipasi semakin meningkat bahwa Sanae Takaichi akan menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang, setelah mendapat dukungan dari partai oposisi sayap kanan Japan Innovation Party (Ishin).
Kabar tersebut mendorong indeks saham di Tokyo mencetak rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (20/10/2025).
Anggota parlemen dari Ishin dijadwalkan bertemu pada hari ini untuk membahas pembentukan koalisi dengan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa.
Baca Juga: Bursa Asia Hijau Senin (20/10): Nikkei Naik, Harapan Stimulus Dorong Sentimen Pasar
Pertemuan itu akan dilanjutkan dengan pembicaraan antara Takaichi dan pimpinan Ishin, Fumitake Fujita serta Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura, di mana aliansi tersebut diperkirakan akan difinalisasi.
“Hubungan kepercayaan antara kedua pihak semakin dalam, dan saya yakin pihak lain juga memiliki pandangan yang sama,” ujar Fujita pada Minggu (19/10/2025).
Indeks saham unggulan Jepang, Nikkei, melonjak lebih dari 2% pada awal perdagangan seiring meningkatnya optimisme pasar.
Kesepakatan kerja sama dengan Ishin akan menghasilkan total 231 kursi di majelis rendah parlemen Jepang.
Jumlah itu hanya dua kursi di bawah mayoritas, namun cukup untuk memastikan Takaichi memenangkan pemungutan suara di parlemen pada Selasa (21/10) untuk memilih perdana menteri baru.
Baca Juga: Israel Lanjutkan Gencatan Senjata, 26 Warga Gaza Tewas dalam Serangan Balasan
Ia hanya membutuhkan mayoritas suara yang diberikan, bukan dari seluruh anggota, dalam pemungutan suara putaran kedua.
Langkah menuju koalisi dengan Ishin terjadi setelah runtuhnya aliansi 26 tahun antara LDP dan Komeito.
Komeito menarik diri dari koalisi usai LDP memilih Takaichi sebagai ketua barunya, yang sekaligus membuka jalan bagi dirinya untuk menjadi perdana menteri.
Penarikan mendadak Komeito sempat memicu pembicaraan di kalangan partai oposisi, termasuk Ishin sebagai kekuatan terbesar kedua, yang berpotensi menggagalkan peluang Takaichi dan mengakhiri kekuasaan LDP untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.
Namun keputusan Ishin untuk bergabung dengan LDP kini menutup kemungkinan tersebut.
Baca Juga: Yen Melemah Seiring Takaichi Dipastikan Jadi PM Jepang, Dolar Australia Menguat
Takaichi, yang dikenal berpandangan fiscal dove atau cenderung longgar dalam kebijakan fiskal, menyerukan peningkatan belanja dan pemotongan pajak guna melindungi konsumen dari dampak inflasi. Ia juga mengkritik keputusan Bank of Japan untuk menaikkan suku bunga.
Selain itu, Takaichi mendukung revisi konstitusi pascaperang Jepang agar secara eksplisit mengakui peran militer yang terus berkembang dalam menjaga keamanan nasional.