kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.583   -54,00   -0,32%
  • IDX 8.164   24,29   0,30%
  • KOMPAS100 1.114   -1,74   -0,16%
  • LQ45 785   2,47   0,32%
  • ISSI 288   0,72   0,25%
  • IDX30 412   1,40   0,34%
  • IDXHIDIV20 463   -0,63   -0,14%
  • IDX80 123   -0,14   -0,11%
  • IDXV30 132   -1,09   -0,82%
  • IDXQ30 129   0,04   0,03%

Intip Profil Sanae Takaichi, Tokoh Perempuan Pertama yang Berpotensi Jabat PM Jepang


Selasa, 07 Oktober 2025 / 12:44 WIB
Intip Profil Sanae Takaichi, Tokoh Perempuan Pertama yang Berpotensi Jabat PM Jepang
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Japan's Internal Affairs Minister Sanae Takaichi attends a news conference at Prime Minister Shinzo Abe's official residence in Tokyo, Japan September 11, 2019. REUTERS/Issei Kato/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Simak profil Sanae Takaichi yang berpotensi menjadi Perdana Menteri perempuan pertama Jepang. Nama Sane menjadi salah satu tokoh politik perempuan paling berpengaruh di Jepang saat ini.

Dikenal dengan pandangan konservatifnya yang kuat dan kedekatannya dengan sosok Shinzo Abe, Takaichi berhasil menorehkan sejarah sebagai perempuan pertama yang memimpin Partai Demokrat Liberal (LDP), partai terbesar dan paling berkuasa di Jepang.

Karier politiknya yang panjang, konsistensi dalam memperjuangkan keamanan ekonomi dan kemandirian teknologi Jepang.

Baca Juga: Sanae Takaichi Jadi PM Perempuan Jepang, Dampak pada Yen & Saham

Melansir dari laman Reuters, saat pemilihan ketua LDP, publik awalnya memprediksi kemenangan bagi Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi.

Hasilnya berbalik arah, dukungan untuk Takaichi mengejutkan dengan merebut kemenangan di putaran kedua dengan keunggulan 29 suara.

Pemilihan Ketua LDP dimajukan setelah Shigeru Ishiba mengundurkan diri menyusul kekalahan koalisi di pemilihan Majelis Tinggi pada Juli lalu.

Baca Juga: 15 Negara Paling Inovatif di Dunia Tahun 2025: Singapura Ungguli Jepang

Jalan Menuju Kursi Perdana Menteri

Sebagai ketua baru LDP, Takaichi akan melanjutkan sisa masa jabatan Ishiba yang mundur. Artinya, jabatan ini bisa diemban hingga 2027 dan berpotensi menjadi perdana menteri ke-104 negara itu.

Walau koalisi LDP telah kehilangan mayoritas di parlemen, partai itu masih kuat di Majelis Rendah. Jadwal pemilihan perdana menteri oleh parlemen kemungkinan berlangsung pada pertengahan Oktober.

Terpilihnya Takaichi juga menandai babak baru dalam politik Jepang, di mana kepemimpinan perempuan mulai mendapat tempat dalam posisi strategis pemerintahan.

Lalu, seperti apa profil dan perjalanan karier pemerintahan dari Sanae Takaichi? Cek informasi selengkapnya.

Baca Juga: Yen Anjlok Usai Kemenangan Sanae Takaichi, Pasar Bertaruh pada Stimulus Fiskal Baru

Profil Sanae Takaichi

  • Nama: Sanae Takaichi (高市早苗)
  • Tanggal lahir: 7 Maret 1961
  • Tempat lahir: Kota Yamatokoriyama, Prefektur Nara, Jepang
  • Pendidikan: Lulus dari Fakultas Administrasi Bisnis, Universitas Kobe pada Maret 1984
  • Latar belakang sebelum politik: Pernah bekerja sebagai penulis, asisten legislatif, dan penyiar televisi. Ia juga sempat menjadi congressional fellow di Amerika Serikat sebelum terjun ke dunia politik.

Jejak Karier dan Peran di Pemerintahan

Sanae Takaichi pertama kali terpilih menjadi anggota House of Representatives (Dewan Perwakilan Rendah Jepang) pada tahun 1993 sebagai calon independen.

Kemudian, Sanae sebelum kemudian bergabung dengan Partai Demokrat Liberal (LDP).

Ia sempat kehilangan kursinya pada periode 2003–2005, namun kembali memenangkan pemilu berikutnya dan mempertahankan karier politiknya hingga kini.

Baca Juga: Yen Melemah ke Level Terendah Dua Bulan di Tengah Ketidakpastian Politik Jepang

Selama perjalanan kariernya, Takaichi telah menduduki berbagai posisi penting di pemerintahan, antara lain.

1. Menteri Urusan Internal dan Komunikasi (Minister for Internal Affairs and Communications)

2. Menteri Keamanan Ekonomi (Economic Security Minister) yang juga membawahi bidang kebijakan sains dan teknologi, hak kekayaan intelektual, ruang angkasa, serta strategi “Cool Japan.”

3. Ketua Dewan Penelitian Kebijakan LDP (Policy Research Council Chairperson), posisi strategis yang menjadikannya tokoh penting dalam penyusunan kebijakan partai.

Ia juga pernah dua kali mencalonkan diri sebagai Ketua LDP, pada tahun 2021 dan 2024.

Meski sempat gagal pada upaya pertama, ia kembali maju dan akhirnya berhasil memenangkan pemilihan internal partai, menjadikannya salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh dalam politik Jepang modern.

Baca Juga: Sanae Takaichi Menang! Perempuan Pertama Calon Perdana Menteri Jepang

Latar Belakang Sanae Takaichi Terpilih

Beberapa faktor yang mendorong terpilihnya Takaichi sebagai pemimpin LDP dan kandidat kuat perdana menteri Jepang antara lain:

1. Krisis dan kebutuhan perubahan di dalam partai.

Setelah serangkaian penurunan dukungan publik terhadap LDP, banyak anggota partai menilai perlunya sosok baru yang kuat, tegas, dan berpengalaman untuk memulihkan kepercayaan masyarakat.

2. Konsolidasi sayap konservatif dan warisan Shinzo Abe.

Takaichi dikenal sebagai politisi konservatif yang memiliki pandangan serupa dengan almarhum mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Dukungan dari faksi-faksi konservatif di dalam LDP menjadi modal kuat baginya untuk memenangkan pemilihan internal.

Baca Juga: Sanae Takaichi Terpilih Jadi Ketua LDP, Siap Jadi PM Perempuan Pertama Jepang

3. Pengalaman dan rekam jejak panjang.

Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade di parlemen dan berbagai posisi kabinet, ia dianggap memiliki kemampuan teknokratis dan kepemimpinan yang solid, terutama dalam bidang ekonomi dan keamanan nasional.

4. Kemenangan dalam pemilihan internal LDP.

Dalam voting partai, Takaichi berhasil mengungguli lawannya dengan selisih suara signifikan, menunjukkan kepercayaan kuat dari anggota LDP terhadap visinya.

5. Simbol sejarah bagi politik Jepang.

Terpilihnya Takaichi sebagai ketua LDP menjadikannya perempuan pertama yang memimpin partai terbesar di Jepang. Karena LDP telah lama berkuasa, posisinya secara otomatis menempatkannya sebagai kandidat utama perdana menteri berikutnya.

Itulah profil Sanae Takaichi yang berpotensi menjadi Perdana Menteri perempuan pertama Jepang.

Tonton: World Gold Council Sebut BI Jual Cadangan Emas 11 Ton. Benarkah?

Selanjutnya: Cadangan Devisa September 2025 Turun Ditengah Isu BI Jual Emas

Menarik Dibaca: Promo Bundling Ojol HokBen Fried Chicken Oktober 2025, Mulai Rp 33.000-an Per Orang




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×