Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Tetapi hal yang mengkhawatirkan adalah adalah lonjakan besar virus corona justru berasal dari sholat berjamaah yang diadakan di masjid-masjid, terutama pada hari Jumat.
Jumlah yang hadir dalam sholat cenderung meningkat dengan dimulainya bulan suci Ramadhan dalam dua minggu, dan pihak berwenang berjuang untuk mengatasinya.
Sementara Dewan Ideologi Islam, sebuah badan yang memberi nasihat kepada pemerintah tentang masalah agama, telah meminta ulama dan masyarakat untuk bekerja sama dengan langkah-langkah pemerintah, beberapa imam dan pemimpin lokal menentang larangan itu.
Baca Juga: Bank Dunia prediksi ekonomi Asia Selatan hanya tumbuh 1,8% hingga 2,8% di 2020
Seorang pemimpin terkemuka dari sebuah pesta keagamaan mengatakan kepada kerumunan ratusan orang yang berkumpul untuk pemakaman minggu lalu bahwa perintah pemerintah untuk membatasi sidang tidak dapat diterima.
"Jika Anda melakukan ini, kami akan dipaksa untuk berpikir bahwa masjid sedang sepi atas instruksi Amerika," kata Mufti Kafayatullah kepada kerumunan. "Kami siap memberikan hidup kami, tetapi tidak siap untuk meninggalkan masjid kami," ujarnya.