kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.444   90,00   0,55%
  • IDX 6.969   -139,15   -1,96%
  • KOMPAS100 1.011   -24,78   -2,39%
  • LQ45 775   -17,94   -2,26%
  • ISSI 227   -4,16   -1,80%
  • IDX30 402   -10,37   -2,52%
  • IDXHIDIV20 472   -11,39   -2,36%
  • IDX80 114   -2,57   -2,21%
  • IDXV30 116   -2,17   -1,83%
  • IDXQ30 130   -2,94   -2,22%

Seberapa Banyak Emas di Bumi? Ini Jawaban Ilmiahnya


Kamis, 19 Juni 2025 / 11:10 WIB
Seberapa Banyak Emas di Bumi? Ini Jawaban Ilmiahnya
ILUSTRASI. Batangan emas ditampilkan di kantor GoldSilver Central di Singapura, 19 Juni 2017. Foto diambil 19 Juni 2017. Emas dikenal sebagai logam berat yang sangat langka dan berharga. Namun, keistimewaannya tidak hanya terletak pada nilai ekonomi.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Emas dikenal sebagai logam berat yang sangat langka dan berharga. Namun, keistimewaannya tidak hanya terletak pada nilai ekonomi, melainkan juga pada asal usulnya yang luar biasa. 

Logam ini terbentuk jauh dari Bumi, yakni melalui tabrakan bintang neutron di luar angkasa, sebelum akhirnya menjadi bagian dari planet kita. Lantas, seberapa langka emas sebenarnya di Bumi, dan berapa banyak emas yang telah dan belum ditemukan hingga kini?

Mengutip Livescience.com, Kamis (19/6/2025), Untuk menjawab pertanyaan itu, para ilmuwan dan lembaga survei biasanya memulai dari total jumlah emas yang telah ditambang oleh manusia sepanjang sejarah. 

Baca Juga: Berapa Banyak Kalori yang Dibutuhkan saat Diet Menurunkan Berat Badan?

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan bahwa sekitar 206.000 ton emas telah berhasil diekstraksi dari kerak bumi, baik dari batuan maupun aliran sungai. Sebagian besar dari jumlah ini digunakan dalam pembuatan perhiasan.

Namun, angka ini berbeda dari data yang dimiliki oleh World Gold Council. Organisasi tersebut mencatat bahwa hingga saat ini telah ditambang sebanyak 238.391 ton emas. 

Jika dikumpulkan, seluruh emas ini cukup untuk mengisi sebuah kubus raksasa dengan sisi masing-masing sepanjang 22 meter. 

Menurut dewan tersebut, sekitar 45% emas digunakan untuk perhiasan, 22% disimpan sebagai emas batangan dan koin, dan 17% lainnya disimpan oleh bank-bank sentral.

Walau manusia telah menambang sebagian besar emas yang dapat diakses secara ekonomis, cadangan emas di dalam bumi belum sepenuhnya habis. Dalam laporan Mineral Commodity Summary terbaru dari USGS, diperkirakan masih terdapat sekitar 70.550 ton emas yang tersimpan di endapan layak tambang secara ekonomi.

Baca Juga: Berapa Banyak Konsumsi Purin per Hari agar Asam Urat Normal? Ini Jawabannya!

Cadangan ini tersebar di berbagai negara, dengan jumlah terbesar terdapat di Rusia, Australia, dan Afrika Selatan. Sementara itu, China tercatat sebagai negara yang paling banyak mengekstraksi emas dan membawanya ke pasar global pada tahun 2024.

Dalam dunia pertambangan, dikenal perbedaan antara “cadangan” dan “sumber daya”. Cadangan merujuk pada endapan bijih yang telah dipastikan layak ditambang secara ekonomis. 

Sementara itu, sumber daya mencakup endapan yang belum sepenuhnya dikonfirmasi secara teknis, namun diyakini mengandung emas berdasarkan indikator geologi. World Gold Council, dengan data dari lembaga riset Metals Focus, mencatat bahwa cadangan emas global saat ini berjumlah sekitar 60.370 ton (54.770 metrik ton), sedangkan sumber daya emas diperkirakan mencapai 145.626 ton (132.110 metrik ton).

Jika digabungkan, data USGS dan World Gold Council menunjukkan bahwa total emas yang telah ditemukan dan diketahui keberadaannya, baik dalam bentuk objek buatan manusia maupun yang masih berada di dalam endapan bumi, berada di kisaran 277.000 hingga 299.000 ton. 

Namun, para ahli mengakui bahwa angka ini masih diliputi oleh ketidakpastian besar.

Baca Juga: Ini Alasan Robert Kiyosaki Membeli Lebih Banyak Emas dan Bitcoin

Di luar jumlah yang telah diketahui, terdapat emas dalam jumlah kecil yang tersebar sangat luas di kerak bumi, dari serpihan-serpihan kecil di batuan beku hingga partikel di air laut. University of California, Berkeley menyebutkan bahwa konsentrasi emas di kerak bumi hanya sekitar 4 bagian per miliar, atau sekitar 0,004 gram per metrik ton. 




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×