Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Varian baru dari virus corona sedang melanda Inggris. Pada saat yang sama, negara itu melaporkan jumlah kasus Covid-19 yang melonjak serta meningkatnya kasus rawat inap dan kematian akibat virus corona.
Di London minggu lalu, berdasarkan laporan The Independent, diperkirakan 2% orang di rumah tangga pribadi dinyatakan positif terkena virus corona.
Yang menjadi pertanyaan besarnya adalah: Apakah peristiwa-peristiwa ini terhubung? Apakah varian baru menyebabkan lonjakan ini?
Saat ini, ilmuwan Inggris mulai menjawab pertanyaan itu. Varian baru, yang mengandung 17 mutasi, tampak lebih mudah ditularkan dan lebih sulit dikendalikan dalam hal penyebaran.
Baca Juga: 6 Gejala Covid-19 terbaru selain batuk dan demam
"Mengingat semua bukti biologis dan epidemiologis yang telah dikumpulkan dalam beberapa minggu terakhir, saya pikir gambaran tersebut semakin konsisten dengan sesuatu yang cukup serius," kata ahli epidemiologi Nick Davies, yang memimpin penelitian seperti yang dilansir npr.org.
Davies adalah bagian dari sekelompok ilmuwan di Inggris, yang disebut SPI-M, yang tugasnya menggunakan model matematika untuk memprediksi bagaimana penyakit akan menyebar untuk memandu keputusan pembuat kebijakan.
Baca Juga: Penting! Tak perlu PCR, pasien Covid-19 yang sudah isolasi mandiri boleh bekerja lagi