Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow tidak akan ikut campur dalam perselisihan antara China dan India.
“Kami tidak pernah memiliki tujuan untuk membantu India dan China dalam mengembangkan hubungan bilateral mereka. India dan China memiliki setiap kesempatan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah dalam hubungan di antara mereka,” katanya seperti dikutip dalam laporan oleh Associated Press.
Baca Juga: Saling membutuhkan, akankah India dan China terjerumus ke dalam medan perang?
Sebelumnya diberitakan, pejabat India menyebut China kehilangan sedikitnya 40 tentara dalam bentrokan dengan India di perbatasan mereka yang disengketakan pada minggu lalu.
Dilansir dari Reuters, China belum mengatakan apa-apa tentang kerugian dalam pertempuran yang terjadi di Lembah Galwan yang sangat diperebutkan di Himalaya barat tersebut.
Baca Juga: Pertempuran di perbatasan India-China dapat merembet ke Laut China Selatan
Sementara pihak India mengklaim ada 20 tentara mereka yang terbunuh dan sedikitnya 76 tentara lain ikut terluka.
"Jika 20 orang mati syahid di pihak kami (India), maka akan ada setidaknya dua kali lipat korban di pihak mereka (China)," kata VK Singh Menteri Transportasi India, kepada TV News24 dalam sebuah wawancara yang disiarkan Sabtu malam seperti dikutip Reuters.
Singh, yang adalah seorang mantan pejabat militer tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung pernyataannya. Dia mengatakan China secara historis tidak pernah menerima korban perang termasuk dalam konflik pada 1962 dengan India.
Media Global Times yang dikendalikan oleh pemerintah China sebelumnya melaporkan memang ada korban di pihak China. Namun tetapi tidak merinci jumlah korban yang jatuh.