Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Mantan diplomat senior Korea Utara meminta maaf, setelah mengatakan Pemimpin Kim Jong Un sangat sakit sehingga dia tidak bisa berdiri berhari-hari, sebelum dia muncul dalam peresmian pabrik pupuk.
Kim menghilang dari media pemerintah Korea Utara selama tiga minggu, waktu yang sangat lama, memicu banyak spekulasi tentang kesehatan dan keberadaannya, juga kekhawatiran tentang prospek negara itu jika terjadi suksesi tak terduga.
Tetapi pada Sabtu (2/5), media Korea Utara menerbitkan foto dan video Kim dalam upacara pemotongan pita untuk peresmian pabrik pupuk di Utara Pyongyang, ibu kota negara yang memiliki program nuklir tersebut.
Baca Juga: Sempat menghilang, benarkah Kim Jong-un menjalani operasi?
Kemunculannya kembali merupakan pukulan terhadap kredibilitas beberapa pembelot kelas atas dari Korea Utara yang berspekulasi Kim menderita penyakit serius atau bahkan bisa meninggal.
Salah satu pembelot, Thae Yong-ho, Wakil Duta Besar Korea Utara untuk Inggris, yang mengelola dana rahasia untuk Kim. Thae melarikan diri ke Korea Selatan pada 2016 dan merupakan salah satu dari sepasang pembelot yang terpilih sebagai anggota parlemen bulan lalu.
"Saya sadar bahwa salah satu alasan mengapa banyak dari Anda memilih saya sebagai anggota parlemen adalah dengan harapan analisis dan proyeksi yang akurat tentang masalah Korea Utara," kata Thae dalam sebuah pernyataan.
"Saya merasa bersalah dan siap bertanggung jawab," ujarnya seperti dikutip Reuters. "Apa pun alasannya, saya meminta maaf kepada semua orang".
Seorang pembelot lainnya yang terpilih jadi anggota Parlemen Korea Selatan, Ji Seong-ho mengatakan, ia yakin 99% Kim telah meninggal setelah operasi kardiovaskular, dan sebuah pengumuman resmi akan datang secepatnya pada Sabtu (2/5).
Daily NK, media online yang berpusat di Seoul, dengan sumber-sumber orang dalam di Korea Utara melaporkan pada April lalu, Kim sedang menjalani pemulihan setelah melakukan operasi kardiovaskular.
Baca Juga: Kim Jong Un muncul lagi, Donald Trump: Senang melihat dia kembali
Ji, yang diundang untuk menghadiri pidato kenegaraan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 2018, tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters, tetapi mengeluarkan pernyataan untuk meminta maaf.
"Saya telah merenungkan diri selama beberapa hari terakhir, dan merasakan beratnya posisi saya," kata Ji seperti dilansir Reuters. "Sebagai tokoh publik, aku akan bersikap hati-hati untuk maju".
Ji mengatakan kepada Reuters pada Jumat (1/3), dia telah menerima informasi tentang kematian Kim dari sumber yang tidak bisa dia ungkapkan.