kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sedang berkonflik, China gelar latihan tembak artileri di perbatasan dengan India


Kamis, 13 Agustus 2020 / 04:54 WIB
Sedang berkonflik, China gelar latihan tembak artileri di perbatasan dengan India
ILUSTRASI. Salah satu armada artileri China yang ikut diterjungkan ke wilayah Himalaya, tempat bentrokan antara tentara China dan India terjadi.


Sumber: South China Morning Post | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Di tengah konflik perbatasan dengan India yang sedang dihadapi, China justru nekad melakukan latihan militer di kawasan Himalaya. South China Morning Post melaporkan bahwa tentara angkatan darat China telah menguji beberapa artileri barunya.

Latihan tembak yang dilakukan oleh pasukan artileri ini melibatkan vehicle-mounted Howitzer 122mm dan vehicle-mounted anti-tank HJ-10. 

Kantor berita nasional CCTV, melaporkan pada hari Selasa (12/8), bahwa serangkaian persenjataan tadi sudah mulai diusung ke perbatasan sejak akhir bulan lalu.

Latihan armada artileri ini dilakukan di ketinggian sekitar 4.600 meter di atas permukaan laut. Sebelumnya latihan serupa juga sempat diadakan dengan melibatkan armada truck gun jenis PCL-181 dengan amunisi 155mm serta anti-tank HJ-10.

Berdasarkan video dokumentasi yang beredar di situs Weibo, China sepertinya mulai menggunakan Howitzer baru dengan kaliber yang lebih kecil. Meskipun begitu, desain serta teknologi yang digunakan tetap sama.

Baca Juga: Kacau! Perundingan perbatasan China-India buntu, PM Modi dituntut bersikap kera

Howitzer dengan ukuran yang lebih kecil ini juga dipasangkan ke jenis truk beroda empat, bukan truk beroda enam seperti versi lainnya yang lebih besar.

HJ-10 yang digunakan kali ini juga merupakan versi baru dengan ukuran yang lebih kecil. Setelah mengalami modifikasi, perangkat ini mendapatkan tambahan sepasang peluncur roket baru.

Modifikasi pada armada artileri China ini nampaknya memang sengaja dilakukan untuk mengatasi medan pegunungan yang cukup sulit di kawasan Himalaya. Pemangkasan ukuran dinilai bisa meningkatkan kemampuan manuver.

Laporan dari CCTV juga menyebutkan bahwa ukuran persenjataan yang lebih kecil juga lebih mudah diangkut melalui udara sehingga pengiriman menjadi lebih cepat di saat darurat.

Baca Juga: Pakistan rilis peta baru soal Kashmir, bisa picu konflik baru dengan India

Howitzer memang menjadi pilihan utama dalam skenario tempur di wilayah pegunungan yang berbukit-bukit. Senjata ini memiliki kemampuan khusus yang membuatnya bisa mendorong proyektil melewati lintasan yang tinggi.

HJ-10 milik China sendiri mampu menghancurkan target darat berlapis baja pada dari jarak hingga 10 km. Bukan cuma itu, pelontar roket ini juga mampu melumpuhkan kapal kecil serta pesawat berkecepatan rendah seperti helikopter.

Fungsi ini nampaknya sejalan dengan rencana India yang akan mengerahkan armada kapal patroli kecil di bagian Danau Pangong sepanjang 134 km. Wilayah tersebut juga merupakan titik terjadinya bentrokan antara tentara perbatasan kedua negara.

Keberanian China dalam melakukan latihan militer di tengah panasnya konflik ini bisa dipandang sebagai sebuah upaya persiapan untuk semua kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi.

Apalagi insiden bentrokan bulan lalu merupakan insiden perbatasan terbesar yang pernah terjadi di wilayah tersebut selama beberapa dekade terakhir.

Baca Juga: Ketegangan belum reda, India kirim puluhan ribu pasukan ke perbatasan dengan China




TERBARU

[X]
×