kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,96   -11,56   -1.24%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sehari menjelang demo besar, polisi Hong Kong mengubah pedoman pengendalian massa


Kamis, 03 Oktober 2019 / 19:03 WIB
Sehari menjelang demo besar, polisi Hong Kong mengubah pedoman pengendalian massa
ILUSTRASI. Unjuk rasa pro demokrasi di Hong Kong


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Petugas juga harus mempertimbangkan untuk menggunakan tindakan tambahan, seperti peluru karet, meriam air dengan cairan yang membuat mata pedas, dan senjata bean bag round untuk kasus "Agresi Aktif".

Media lokal Now TV dan Cable TV juga melaporkan tentang perubahan prosedur Kepolisian Hong Kong dalam mengendalikan massa. Mereka menyebutkan, pedoman baru itu mulai berlaku pada 30 September, menjelang protes besar pada Hari Nasional China.

Baca Juga: Dampak demo, penjualan ritel Hong Kong pada Agustus anjlok 23%

Reuters tidak bisa mengkonfirmasi, kapan perubahan pedoman pengendalian massa itu berlaku. Kepolisian Hong Kong menolak berkomentar ketika ditanya soal proses amandemen pedoman tersebut.

"Pedoman penggunaan kekuatan melibatkan perincian operasi. Ini bisa memengaruhi operasi normal dan efektif dari kepolisian dan pekerjaan polisi dalam pencegahan kejahatan jika perinciannya diumumkan kepada publik. Oleh karena itu, tidak untuk dipublikasikan," kata Kepolisian Hong Kong dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Perubahan pedoman itu terjadi di tengah tuduhan bahwa polisi Hong Kong telah menggunakan kekuatan yang berlebihan untuk menangani aksi protes yang sudah mengguncang pusat keuangan Asia selama hampir empat bulan.

Pekan lalu, Amnesty International mendesak Pemerintah Hong Kong untuk menyelidiki penggunaan kekuatan oleh polisi, dan mendorong Beijing untuk melindungi hak para demonstran untuk berkumpul secara damai.

Baca Juga: Aksi rusuh meluas, bursa saham Hong Kong di zona merah

Tapi, Kepolisian Hong Kong mengklaim, mereka telah menahan diri dalam menghadapi kekerasan yang meningkat.

Sementara Kamis (3/10) dini hari, para pemrotes kembali bentrok dengan polisi. Mereka melempar bom molotov dan melampiaskan kemarahan atas penembakan seorang remaja di awal pekan ini.




TERBARU

[X]
×