Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Negara-negara bersiap menghadapi penetapan tarif impor Amerika Serikat (AS) pada 2 April. Di tahap pertama, Presiden AS Donald Trump menyebut akan mengenakan tarif kendaraan bermotor sebesar 25%.
Trump menyebut ada beberapa negara yang mendapat keringanan pajak. Tarif atau pajak untuk farmasi dan aluminium akan diumumkan setelah pemberlakukan tarif mobil. Alasannya, AS membutuhkan produk tersebut. Begitu pula tarif bagi produk kayu dan cip semikonduktor.
Baca Juga: Efek Kebijakan Trump, Wisatawan Eropa Ramai-Ramai Batalkan Liburan ke AS!
Sejauh ini, Trump telah memberlakukan tarif baru sebesar 20% pada produk impor dari China dan mengenakan tarif 25% pada impor baja dan aluminium global. AS juga memberlakukan tarif 25% pada produk impor asal Kanada dan Meksiko.
Trump juga membuka babak baru perang dagang dengan memberlakukan tarif 25% pada negara manapun yang membeli minyak atau gas dari Venezuela. Ini membuat harga minyak dunia naik.
Sejatinya kebijakan ini untuk menekan pembeli minyak Venezuela, seperti China. Selain itu, Trump memberi waktu bagi Chevron untuk menghentikan operasi di Venezuela hingga 27 Mei 2025. Ini juga bagian dari upaya AS menekan ekonomi Venezuela. Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengecam kebijakan ini.
Negosiasi negara
Trump mengatakan negara-negara bisa menghindarinya, jika mereka menurunkan tarif atas produk dari AS atau memindahkan produksi ke AS. "Kami telah dibohongi oleh setiap negara dan ternyata nilainya cukup besar bagi kas negara AS," kata Trump dikutip Reuters, kemarin.
Baca Juga: Harga Minyak Melonjak Usai Trump Ancam Kenakan Tarif kepada Pembeli Minyak Venezuela
Sejumlah perusahaan multinasional langsung bertindak. Hyundai Motor Group mengumumkan investasi US$ 21 miliar di AS, tersebut termasuk pembangunan pabrik baja US$ 5,8 miliar di Louisiana.
India juga mengumumkan bersedia mengurangi tarif impor pada lebih dari setengah barang asal AS, yang nilainya mencapai US$ 23 miliar. Maklum, bila AS memasang tarif balasan bagi India, 87% total ekspor India ke AS se nilai US$ 66 miliar akan kena.
Saat ini, sekitar 55% barang impor AS ke India dikenakan tarif 5% hingga 30%. India dan AS tengah melakukan negosiasi. India juga mempertimbangkan untuk melakukan reformasi tarif.