Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KYIV. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengatakan kepada Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, bahwa saatnya bagi aliansi militer tersebut untuk menawarkan keanggotaan negaranya dan bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata untuk melawan Rusia.
Komentar Zelenskiy ini muncul pada konferensi pers bersama setelah pembicaraan dengan Stoltenberg, yang menunjukkan solidaritas NATO dengan Ukraina dalam perjalanan pertamanya ke Kyiv sejak invasi besar-besaran Rusia hampir 14 bulan lalu.
Kunjungan Stoltenberg ke Kyiv kemungkinan akan membuat kesal Kremlin, yang mengatakan sebelumnya pada hari Kamis bahwa salah satu tujuan utama "operasi militer khusus" di Ukraina adalah untuk mencegahnya bergabung dengan apa yang dianggap Moskow sebagai blok yang bermusuhan.
Baca Juga: Peringatan AS untuk NATO: Pertanda Rusia akan Menggunakan Senjata Nuklir Masih Ada
Namun, Zelenskiy tetap yakin bahwa KTT NATO di Vilnius pada Juli bisa menjadi "bersejarah" dan dia telah diundang untuk hadir.
NATO telah mendukung Ukraina sepanjang perang, dengan negara-negara anggota memasoknya dengan senjata, tetapi Zelenskiy mengatakan bahwa dibutuhkan lebih banyak lagi.
Semua penundaan dalam menerima lebih banyak senjata menyebabkan kematian di Ukraina. Stoltenberg menegaskan bahwa keanggotaan dan jaminan keamanan untuk Ukraina akan menjadi agenda utama dalam pertemuan puncak aliansi pada bulan Juli.
Kremlin menegaskan kembali kepada wartawan pada panggilan konferensi bahwa Moskow menentang NATO mengakui Ukraina sebagai bekas republik Soviet.
Baca Juga: Vladimir Putin Bertemu Menteri Pertahanan China, Apa yang Dibicarakan?
Namun, kunjungan Stoltenberg ke Kyiv terjadi pada titik penting dalam invasi Rusia yang hampir berlangsung selama 14 bulan yang telah menewaskan ribuan orang, menumbangkan jutaan orang, menghancurkan kota-kota, dan menghancurkan perekonomian Ukraina.
Ukraina mengumumkan tawaran untuk keanggotaan jalur cepat NATO pada September lalu setelah Kremlin mengatakan telah mencaplok empat wilayah Ukraina yang sebagian diduduki pasukannya.
Setelah melewati serangan musim dingin dan musim semi Rusia yang hanya membuat kemajuan kecil di timur, Ukraina sekarang berharap untuk merebut kembali tanah di selatan dan timurnya dalam serangan balasan dalam beberapa minggu atau bulan mendatang.
Baca Juga: Minta Lepas Ketergantungan dari AS, Presiden Prancis Dihujani Kritik
Pada hari Kamis, Denmark dan Belanda mengumumkan bahwa mereka akan bersama-sama menyumbangkan 14 tank Leopard 2. Pada hari Rabu, Amerika Serikat mengumumkan bantuan militer baru senilai US$ 325 juta, termasuk amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), rudal canggih, dan ranjau anti-tank.