kontan.co.id
banner langganan top
Kamis, 10 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Sekjen PBB Minta Negara Kaya Lebih Banyak Berinvestasi di Afrika


Selasa, 03 Mei 2022 / 13:53 WIB
Sekjen PBB Minta Negara Kaya Lebih Banyak Berinvestasi di Afrika
ILUSTRASI. Seorang pria berisitirahat dekat dinding bergambar mural Covid-19?di Nairobi, Kenya, Minggu (8/8/2021). REUTERS/Baz Ratner.


Sumber: AP | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - DAKAR. Dalam kunjungannya ke tiga negara Afrika pekan ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta negara-negara kaya untuk lebih banyak berinvestasi di Afrika, terutama ketika benua tersebut mulai pulih dari Covid-19 dan terkena dampak perang di Ukraina.

Menurut Guterres, masalah ketahanan pangan Afrika tidak akan terpecahkan tanpa mengintegrasikan kembali produksi pertanian Ukraina dan produksi pangan dan pupuk Rusia dan Belarusia ke pasar dunia.

"Perang ini memperparah krisis rangkap tiga: pangan, energi, dan keuangan, untuk kawasan ini dan lebih jauh lagi. Saya siap melakukan segalanya untuk memfasilitasi dialog yang dapat membantu mencapai tujuan ini," kata Guterres, seperti dikutip Associated Press (AP).

Baca Juga: Bank Dunia: Kerusakan Fisik yang Dialami Ukraina Senilai US$60 Miliar

Guterres memulai kunjungannya pada Minggu (1/5) di Senegal. Di sana, ia bertemu dengan Presiden Macky Sall, yang menjadi presiden Uni Afrika awal tahun ini.

Di Senegal, Guterres pergi ke fasilitas pembuatan vaksin Covid-19 untuk membantu Afrika pulih dari pandemi. Ia menyatakan keprihatinannya atas rendahnya tingkat vaksinasi di benua tersebut.

"Tidak dapat diterima bahwa saat ini hampir 80% populasi Afrika masih belum divaksinasi. Saya menyerukan negara-negara kaya dan perusahaan farmasi untuk mempercepat donasi dosis dan berinvestasi dalam produksi vaksin lokal," katanya.

Baca Juga: Peringatan PBB: Perang di Ukraina Bisa Menghancurkan Banyak Negara Miskin

Pada Senin (2/5), Guterres melakukan perjalanan ke Niger untuk bergabung dengan umat Islam menandai akhir bulan suci Ramadan, dan selanjutnya ke Nigeria pada Selasa (3/5) untuk menyoroti kekerasan ekstremisme Islam.

Secara umum Guterres menyerukan reformasi dalam sistem keuangan global yang dilihatnya telah bangkrut secara moral. Dia meminta setiap mekanisme perlu digunakan untuk menguntungkan negara-negara berkembang dan berpenghasilan menengah, terutama di Afrika.

Guterres juga mendesak adanya aksi yang lebih baik terkait perubahan iklim. Dalam pernyataannya, ia menyebut negara-negara Afrika paling menderita karena masalah itu. Padahal, mereka berkontribusi paling sedikit terhadap masalah tersebut.



TERBARU

[X]
×