Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Menurut KCNA, pertemuan itu masih berlangsung hingga hari ini. Juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Lee Sang-min mengatakan, ini pertama kalinya pertemuan tersebut berlangsung lebih dari satu hari sejak Kim mengambil alih kekuasaan pada akhir 2011.
"Dengan langkah-langkah positif dan ofensif, itu mungkin berarti tindakan yang sangat provokatif terhadap Amerika Serikat dan Korea Selatan," kata Yang Moo-jin, Profesor dari University of North Korean Studies di Seoul, kepada Reuters.
Baca Juga: Korut bikin ketar-ketir, pimpinan Jepang dan Korsel akan bertemu Xi Jinping
Korea Utara telah mendesak AS dengan menawarkan pendekatan baru guna melanjutkan negosiasi. Sekaligus, memperingatkan Washington bahwa Pyongyang mungkin akan menempuh "jalan baru" jika AS gagal memenuhi harapannya.
Komandan militer AS menyatakan, langkah Korea Utara itu bisa mencakup pengujian rudal jarak jauh, yang sudah Pyongyang tangguhkan sejak 2017, termasuk uji coba hulu ledak nuklir.
Dan, Washington bakal "sangat kecewa" jika Korea Utara menguji coba rudal jarak jauh atau nuklir. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien mengatakan, AS berjanji akan mengambil tindakan yang tepat, baik kekuatan militer maupun ekonomi atas Korea Utara.