Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sempat menghilang dari hadapan publik selama beberapa waktu ke belakang. Sejumlah dugaan pun muncul terkait alasan ketidakhadirannya, termasuk karena alasan menjalani prosedur operasi.
Namun, seorang pejabat Korea Selatan menyebut Kim tidak menjalani operasi atau prosedur medis lainnya.
Baca Juga: PHK maskapai tetap naik meski berbagai negara sudah kucurkan bantuan US$ 85 miliar
Dilansir dari South China Morning Post, Korea Utara mengatakan pada hari Sabtu bahwa Kim menghadiri penyelesaian pabrik pupuk di dekat Pyongyang pada hari Jumat, dalam penampilan publik pertamanya dalam waktu sekitar 20 hari.
Sementara video Korea Utara memperlihatkan Kim memotong pita merah dan merokok, memadamkan desas-desus bahwa ia mungkin sakit parah atau bahkan telah meninggal.
Seorang pejabat senior presiden Korea Selatan mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa pemerintah telah menentukan bahwa Kim tidak menjalani operasi atau prosedur lain.
Namun pejabat yang tak disebutkan namanya ini menolak memberikan dasar intelijen tersebut.
Baca Juga: Trump ancam batalkan perjanjian dagang fase I jika China gagal beli produk AS
Korea Selatan memiliki serangkaian catatan dalam mengkonfirmasikan perkembangan di Korea Utara yang merupakan salah satu negara paling tertutup di dunia.
Tetapi ketika desas-desus tentang kesehatan Kim muncul dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah Korea Selatan dengan tegas menganggapnya tidak berdasar dan menyatakan tidak ada kegiatan yang tidak biasa di Korea Utara.
Itu bukan pertama kalinya Kim menghilang dari pandangan publik untuk waktu yang lama. Pada 2014, ketika dia muncul kembali setelah absen enam minggu, dia berjalan dengan tongkat dan menggunakan kereta listrik.
Rekaman yang disediakan Korea Utara pada hari Sabtu menunjukkan Kim mengendarai kereta listrik mirip dengan yang ia gunakan pada tahun 2014, ketika ia dilaporkan mengalami cedera pergelangan kaki.
Baca Juga: Intel AS tuduh China sembunyikan data corona agar bisa menimbun pasokan alat medis
Kim, yang kini berumur 36 tahun adalah generasi ketiga dari keluarganya yang memerintah Korea Utara dengan tangan besi yang tidak menoleransi perbedaan pendapat.
Dia belum secara terbuka menunjuk calon penggantinya, dan rumor tentang kesehatannya memicu kekhawatiran tentang stabilitas politik Korea Utara dan program nuklirnya.