kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Sempat Meningkat Didorong Permintaan China, Ekspor Minyak Mentah AS Diramal Menurun


Selasa, 02 Mei 2023 / 15:27 WIB
Sempat Meningkat Didorong Permintaan China, Ekspor Minyak Mentah AS Diramal Menurun
ILUSTRASI. Produksi minyak di Amerika Serikat. REUTERS/Nick Oxford


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Amerika Serikat mencatat ekspor minyak mentahnya mencapai rekor 4,5 juta barel per hari pada bulan Maret 2023. Kenaikan ini lebih dari jumlah yang diperkirakan sebelumnya.

Sementara untuk kinerja ekspor minyak mentah per April, Kepala tim Konsultan Energy Aspects untuk minyak mentah Amerika Utara, Jenna Delaney bilang saat ini pihaknya mengasumsikan permintaan pada April mencapai rata-rata sekitar 4 juta barel per hari (bph).

Dikutip dari Reuters Selasa (2/5), Analis Pasar di Votexa, Rohit Rathod justru mengatakan ekspor minyak mentah AS pada bulan April menurun dari capaian bulan Maret sebelumnya. 

"Beberapa ratus ribu barel per hari lebih rendah daripada bulan Maret," katanya.

Baca Juga: Pemulihan Ekspor Asia Tenggara Kalahkan Asia Utara, Ini Sebabnya

Sebelumnya penyebab kenaikan minyak mentah pada Maret tidak lain karena permintaan China yang meningkat. Bahkan menurut analis jika dilihat dari data pelacakan kapal, perusahaan penyulingan China telah membeli kargo untuk memenuhi permintaan bahan bakar yang meningkat tersebut.

Ekspor minyak mentah AS naik 22% di tahun 2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina yang membuat Uni Eropa, Inggris, Kanada, dan AS melarang impor minyak Rusia dan mengubah arus minyak global.

Baru-baru ini telah terlihat tanda-tanda kebangkitan ekonomi di China, dimana konsumen minyak terbesar kedua di dunia ini telah menarik kargo dari Rusia dan kenaikan permintaan perjalanan setelah negara itu mencabut pembatasan COVID-19 yang juga meningkatkan konsumsi bensin dan bahan bakar jet.

Rekor ekspor Maret-April secara keseluruhan kemungkinan tidak akan berlanjut. Analis Energy Aspect memproyeksikan Ekspor AS akan turun menjadi sekitar 3,78 juta barel per hari di bulan Mei.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×