Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Amerika Serikat mencatat ekspor minyak mentahnya mencapai rekor 4,5 juta barel per hari pada bulan Maret 2023. Kenaikan ini lebih dari jumlah yang diperkirakan sebelumnya.
Sementara untuk kinerja ekspor minyak mentah per April, Kepala tim Konsultan Energy Aspects untuk minyak mentah Amerika Utara, Jenna Delaney bilang saat ini pihaknya mengasumsikan permintaan pada April mencapai rata-rata sekitar 4 juta barel per hari (bph).
Dikutip dari Reuters Selasa (2/5), Analis Pasar di Votexa, Rohit Rathod justru mengatakan ekspor minyak mentah AS pada bulan April menurun dari capaian bulan Maret sebelumnya.
"Beberapa ratus ribu barel per hari lebih rendah daripada bulan Maret," katanya.
Baca Juga: Pemulihan Ekspor Asia Tenggara Kalahkan Asia Utara, Ini Sebabnya
Sebelumnya penyebab kenaikan minyak mentah pada Maret tidak lain karena permintaan China yang meningkat. Bahkan menurut analis jika dilihat dari data pelacakan kapal, perusahaan penyulingan China telah membeli kargo untuk memenuhi permintaan bahan bakar yang meningkat tersebut.
Ekspor minyak mentah AS naik 22% di tahun 2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina yang membuat Uni Eropa, Inggris, Kanada, dan AS melarang impor minyak Rusia dan mengubah arus minyak global.
Baru-baru ini telah terlihat tanda-tanda kebangkitan ekonomi di China, dimana konsumen minyak terbesar kedua di dunia ini telah menarik kargo dari Rusia dan kenaikan permintaan perjalanan setelah negara itu mencabut pembatasan COVID-19 yang juga meningkatkan konsumsi bensin dan bahan bakar jet.
Rekor ekspor Maret-April secara keseluruhan kemungkinan tidak akan berlanjut. Analis Energy Aspect memproyeksikan Ekspor AS akan turun menjadi sekitar 3,78 juta barel per hari di bulan Mei.