kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.688   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.453   58,23   0,69%
  • KOMPAS100 1.174   5,37   0,46%
  • LQ45 856   2,59   0,30%
  • ISSI 292   1,35   0,47%
  • IDX30 447   2,69   0,61%
  • IDXHIDIV20 515   2,11   0,41%
  • IDX80 132   0,57   0,44%
  • IDXV30 139   0,35   0,25%
  • IDXQ30 142   0,53   0,37%

Senat AS Hampir Capai Kesepakatan untuk Akhiri Shutdown


Senin, 10 November 2025 / 08:33 WIB
Diperbarui Senin, 10 November 2025 / 08:38 WIB
Senat AS Hampir Capai Kesepakatan untuk Akhiri Shutdown
ILUSTRASI. A commercial aircraft flies over Washington, more than a month into the continuing U.S. government shutdown on Capitol Hill in Washington, D.C., U.S., November 6, 2025. REUTERS/Evelyn Hockstein


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Senat Amerika Serikat (AS) pada Minggu (9/11/2025) tampak siap meloloskan RUU yang bertujuan membuka kembali pemerintahan federal dan mengakhiri shutdown selama 40 hari yang telah menunda kerja pegawai federal, mengganggu bantuan pangan, serta menimbulkan kekacauan di sektor penerbangan.

Para senator diperkirakan akan menggelar pemungutan suara Minggu malam untuk melanjutkan pembahasan RUU yang sebelumnya disahkan DPR.

RUU tersebut akan diamandemen untuk menggabungkan pendanaan jangka pendek hingga Januari 2026 dengan paket tiga RUU anggaran tahunan penuh.

Baca Juga: Bursa Australia Menguat Senin (10/11) Pagi, Ditopang Sektor Tambang dan Rebound ANZ

Menurut sumber yang mengetahui negosiasi, setidaknya delapan senator Demokrat diperkirakan akan mendukung RUU tersebut, cukup untuk meloloskan langkah ini di Senat yang dikendalikan Partai Republik.

Namun, paket yang telah diamandemen masih harus disetujui DPR dan ditandatangani Presiden Donald Trump, sebuah proses yang dapat memakan beberapa hari.

Sebagai bagian dari kesepakatan dengan beberapa senator Demokrat, Partai Republik setuju untuk menggelar pemungutan suara pada Desember terkait perpanjangan subsidi asuransi di bawah Affordable Care Act (ACA), yang menjadi prioritas Demokrat dalam konflik pendanaan ini.

RUU ini juga akan membatalkan sebagian PHK massal pegawai federal yang dilakukan selama shutdown dan mendanai manfaat Program Bantuan Nutrisi Tambahan (SNAP) selama setahun.

Kesepakatan ini dimediasi oleh dua senator Demokrat dari New Hampshire, Maggie Hassan dan Jeanne Shaheen, serta independen dari Maine, Angus King.

Sementara itu, Pemimpin Minoritas Senat, Chuck Schumer, menyatakan akan menolak RUU tersebut.

Baca Juga: Survei CIPD: Inggris Hadapi Dilema AI & Kenaikan Gaji Pekerja

Dampak shutdown mulai terasa luas

Shutdown yang memasuki hari ke-40 telah menunda aktivitas pegawai federal dan memengaruhi bantuan pangan, taman nasional, dan transportasi.

Sementara kekurangan petugas pengatur lalu lintas udara mengancam kelancaran perjalanan menjelang liburan Thanksgiving pada 27 November.

Senator Partai Republik Thom Tillis mengatakan dampak yang semakin luas mendorong Senat untuk mencapai kesepakatan.

“Ketika suhu menurun dan tekanan atmosfer meningkat, tiba-tiba semuanya tampak bisa menyatu,” ujar Tillis.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett memperingatkan, jika pemerintah tetap ditutup lebih lama, pertumbuhan ekonomi AS bisa negatif pada kuartal IV, terutama jika sektor penerbangan belum pulih sebelum Thanksgiving.

Baca Juga: Trump Janjikan Dividen Tarif US$2.000, Pasar Kripto Langsung Bergairah

Trump kembali soroti subsidi kesehatan

Di tengah negosiasi di Capitol Hill, Presiden Donald Trump kembali mendorong penghapusan subsidi ACA dan menggantinya dengan pembayaran langsung kepada individu.

Subsidi ini, yang mulai berlaku sejak 2021, telah melipatgandakan jumlah peserta ACA menjadi 24 juta dan menjadi inti konflik shutdown.

Trump menyebut subsidi sebagai “keuntungan besar bagi perusahaan asuransi, dan bencana bagi rakyat Amerika,” dan meminta dana tersebut dikirim langsung ke masyarakat untuk membeli asuransi secara mandiri.

“Saya siap bekerja sama dengan kedua partai untuk menyelesaikan masalah ini setelah pemerintah dibuka kembali,” tulis Trump di platform Truth Social.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan senator sekutu Trump, Lindsey Graham, menegaskan ide Trump tidak akan diajukan sebelum RUU pendanaan disahkan.

“Kami tidak mengajukannya ke Senat saat ini. Kami tidak akan bernegosiasi dengan Demokrat sampai pemerintah dibuka kembali,” kata Bessent.

Baca Juga: Senat AS Siap Voting Akhiri Shutdown Pemerintah yang Capai 40 Hari

Para ahli kesehatan memperkirakan warga AS yang akan membeli asuransi Obamacare 2026 akan menghadapi kenaikan premi rata-rata lebih dari dua kali lipat, karena subsidi era pandemi akan berakhir pada akhir tahun ini.

Sementara itu, Senator Demokrat Adam Schiff menilai rencana Trump justru bertujuan melemahkan ACA, memberi kekuatan lebih besar kepada perusahaan asuransi untuk menolak peserta dengan kondisi kesehatan bawaan.

“Jadi, perusahaan asuransi yang dikritik Trump itu justru akan diberi kekuasaan lebih untuk membatalkan polis dan menolak orang dengan penyakit bawaan,” kata Schiff.

Selanjutnya: IHSG Melesat ke 8.394, Cek Saham Net Buy & Net Sell Terbesar Asing Sepekan Terakhir

Menarik Dibaca: IHSG Menguji Level Tertinggi 8.400, Ini Rekomendasi Saham dari Sinarmas Sekuritas




TERBARU

[X]
×