kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.439.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.405   30,00   0,19%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Seorang Air Traffic Controller di Australia Tertidur saat Bertugas Akibat Kelelahan


Kamis, 05 September 2024 / 17:05 WIB
Seorang Air Traffic Controller di Australia Tertidur saat Bertugas Akibat Kelelahan
ILUSTRASI. Pengawas Lalu Lintas Udara Brisbane Tertidur Akibat Kelelahan. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc/18.


Sumber: businessinsider.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah insiden mengejutkan di Brisbane Centre, pusat pengendali lalu lintas udara di Australia, terjadi pada 9 Desember 2022, ketika seorang pengawas ditemukan tertidur saat bertugas.

Insiden ini diungkapkan dalam laporan investigasi yang dilakukan oleh Australian Transport Safety Bureau (ATSB). Pengawas yang bertugas malam itu mengawasi lalu lintas udara di sekitar Cairns, kota yang berjarak sekitar 850 mil di utara Brisbane, pada shift yang berlangsung dari pukul 10 malam hingga 6 pagi.

Saat pengawas shift pagi tiba pukul 5:15 pagi, mereka menemukan rekan shift malam tertidur di konsol kerja, berbaring di atas dua kursi dan ditutupi selimut. Meski masih mengenakan headset, layar situasi lalu lintas udara sudah menampilkan screensaver, menunjukkan tidak ada aktivitas pemantauan.

Baca Juga: Air India Mendarat Darurat di Moskow, Seluruh Awak dan Penumpang Selamat

Setelah memastikan tidak ada penerbangan di area tersebut, pengawasan diserahkan kepada pengawas shift pagi. Investigasi menunjukkan bahwa kelelahan akibat penjadwalan shift malam berturut-turut menjadi penyebab utama tertidurnya pengawas tersebut.

Penyebab Utama: Kelelahan dan Beban Kerja 

Dalam laporan ATSB, faktor-faktor seperti shift malam berturut-turut, beban kerja rendah, dan sistem manajemen risiko yang tidak efektif disebutkan sebagai penyebab insiden ini.

Pengawas yang tertidur telah memiliki pengalaman 10 tahun sebagai pengawas lalu lintas udara, dengan tiga tahun di posisi saat ini. Namun, karena perubahan jadwal mendadak, mereka bekerja tujuh shift malam dalam sembilan hari, tanpa mendapat waktu istirahat yang direkomendasikan.

Bangunan Brisbane Centre juga dilaporkan lebih dingin pada malam hari, dan penggunaan selimut dianggap sebagai praktik umum selama shift malam. ATSB menyoroti bahwa kelelahan kumulatif tidak dikelola dengan baik di pusat tersebut, dan ada ketergantungan berlebihan pada perubahan taktis dalam mengatur jadwal kerja.

Baca Juga: Air Asia Targetkan Tambah 36 Rute Baru Hingga Akhir Tahun 2024

Kekurangan Sumber Daya dan Tindakan Lebih Lanjut

Investigasi ATSB juga mengungkapkan adanya kekurangan sumber daya di Airservices Australia, operator Brisbane Centre. Hal ini menyebabkan tekanan untuk mengelola jadwal dengan cepat, tanpa memperhatikan risiko kelelahan.

Dalam tanggapannya, Airservices Australia menyatakan telah "meninjau dan memperbarui panduan bagi staf tentang proses manajemen kelelahan" dan sedang bekerja sama dengan Civil Aviation Safety Authority (CASA) untuk meningkatkan sistem manajemen risiko kelelahan.

Sebagai salah satu bandara tersibuk di Australia, Bandara Brisbane menangani sekitar 22,6 juta penumpang per tahun, menjadikannya yang ketiga tersibuk di negara tersebut dan termasuk di antara 100 bandara tersibuk di dunia.

Persoalan Fatigue di Dunia Pengawasan Lalu Lintas Udara

Isu kelelahan dalam industri pengawasan lalu lintas udara bukan hanya menjadi masalah di Australia. Di Amerika Serikat, kekurangan pengawas telah meningkatkan jumlah jam lembur yang harus dijalani oleh staf, yang sering kali berdampak buruk pada kesehatan dan keselamatan.

Baca Juga: Airbus dan Roll Royce Bakal Beri Pengarahan Efek dari Rusak Mesin Pesawat Cathay

The New York Times pada tahun lalu melaporkan bahwa hampir tabrakan antara pesawat semakin sering terjadi, sebagian besar disebabkan oleh kelelahan para pengawas yang harus bekerja di bawah tekanan waktu dan jadwal yang tidak manusiawi.

Insiden di Brisbane ini menambah sorotan pada pentingnya manajemen risiko kelelahan di industri pengendalian lalu lintas udara, di mana kesalahan kecil dapat berdampak besar pada keselamatan penerbangan.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×