Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tri Adi
Pada tahun 2018, Wildberries memproses sekitar 80 juta pesanan. Pada bulan Februari 2019, Majalah Forbes memperkirakan Wildberries memiliki nilai valuasi sebesar US$ 1,2 miliar. Ini menjadikan Wildberries sebagai perusahaan Internet paling bernilai keempat di Rusia setelah Yandex, Mail.ru Group, dan Avito.
Sukses menjalankan bisnis e-commerce mengantar Bakalchuck ke dalam klub orang-orang kaya di Rusia yang saat ini hanya memiliki anggota sebanyak 105 orang saja. Dia merupakan salah satu dari dua wanita yang masuk dalam klub tersebut
Padahal jika dirunut ke belakang, Bakalchuck awalnya hanya karyawan biasa. Pada tahun 2004, Bakalchuk hanya seorang guru sekolah dan suaminya Vyacheslav, seorang ahli radiofisika. Kehidupan mereka kala itu pas-pasan.
Menyadari bahwa mereka tidak mendapatkan cukup uang untuk menyediakan kebutuhan bagi putra mereka yang masih bayi, akhirnya Bakalchuck memutuskan untuk meluncurkan gerai pakaian secara online.
Pada awalnya, Bakalchuck memesan dan menjual kembali produk yang ia lihat di katalog Otto dan Quelle dari Otto Group. Padahal beberapa tahun sebelumnya, peritel Jerman pernah mencoba masuk Rusia namun gagal karena negara itu tidak memiliki budaya belanja online.
Pada tahun pertama berbisnis, perempuan kelahiran Oktober 1975 itu membeli produk dari Otto Group menggunakan angkutan umum yang membawa kiriman barang ke apartemennya yang sekaligus dijadikan gudang.
Dari situ bisnisnya lambat laun terus berkembang. Pada tahun kedua, ia sudah memiliki kantor berukuran kecil, gudang serta merekrut karyawan pertama yaitu pengembang situs web dan operator pusat panggilan.
(Bersambung)