Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tri Adi
Berawal dari niat mencari penghasilan tambahan, seorang guru asal Rusia, Tatyana Bakalchuck menjelma menjadi pengusaha sukses. Dia mengembangkan bisnis e-commerce dari nol bernama Wildberries. Awalnya dia hanya menjual kembali produk baju wanita yang termuat dalam katalog peritel Otto dan Quelle asal Jerman. Lambat laun bisnisnya berkembang dan Bakalchuck pun menjadi salah satu miliarder dengan harta senilai Rp 1 miliar.
Tatyana Bakalchuck adalah pengusaha wanita sukses asal Rusia. Dia masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes dengan total kekayaan lebih dari US$ 1 miliar.
Perempuan berusia 43 tahun ini bisa dikatakan sebagai Jack Ma atau Jezz Bezos-nya Rusia tetapi dalam versi perempuan. Sama seperti dua orang miliarder asal China dan Amerika Serikat (AS) tersebut, Bakalchuck juga melejit menjadi orang kaya dunia dan bertengger sebagai salah satu dari dua wanita miliuner di negaranya berkat bisnis e-commerce.
Pundi-pundi kekayaan Bakalchuck berasal dari kesuksesan platform e-commerce Wildberries yang ia rintis sejak tahun 2004. Berawal dari keinginan mendapatkan penghasilan tambahan saat cuti melahirkan putra pertamanya, dia meluncurkan toko online untuk berjualan baju ibu-ibu.
Hanya dalam waktu tiga tahun, Wildberries sukses menjadi pemimpin industri belanja daring di negaranya. Wildberries menjadi superstore online pertama Rusia dan menjadi salah satu dari empat perusahaan internet paling berharga di Rusia.
Wildberries memperkenalkan beberapa standar yang menjadikannya pemimpin pasar. Salah satunya, konsumen bisa membeli produk dengan mencicil untuk pembelian di atas 1.000 rubel.
Wildberries secara bertahap memperluas produk jualannya. Sekarang, perusahaan e-commerce itu juga telah menjual peralatan rumah tangga, buku, berbagai aksesoris, dan barang olahraga dengan menawarkan lebih dari 10.000 jenis produk.
Pendapatan Wildberries tumbuh sekitar 20%-70% per tahun. Perusahaan ini mendapatkan 1,1 juta pesanan pada festival belanja online bertajuk Black Friday pada November 2017.
Tahun lalu, perusahaan ini mencatatkan penjualan sebesar 120 miliar rubel atau US$ 1,8 miliar, melonjak dari 69 miliar rubel pada tahun sebelumnya.
Pada tahun 2018, Wildberries memproses sekitar 80 juta pesanan. Pada bulan Februari 2019, Majalah Forbes memperkirakan Wildberries memiliki nilai valuasi sebesar US$ 1,2 miliar. Ini menjadikan Wildberries sebagai perusahaan Internet paling bernilai keempat di Rusia setelah Yandex, Mail.ru Group, dan Avito.
Sukses menjalankan bisnis e-commerce mengantar Bakalchuck ke dalam klub orang-orang kaya di Rusia yang saat ini hanya memiliki anggota sebanyak 105 orang saja. Dia merupakan salah satu dari dua wanita yang masuk dalam klub tersebut
Padahal jika dirunut ke belakang, Bakalchuck awalnya hanya karyawan biasa. Pada tahun 2004, Bakalchuk hanya seorang guru sekolah dan suaminya Vyacheslav, seorang ahli radiofisika. Kehidupan mereka kala itu pas-pasan.
Menyadari bahwa mereka tidak mendapatkan cukup uang untuk menyediakan kebutuhan bagi putra mereka yang masih bayi, akhirnya Bakalchuck memutuskan untuk meluncurkan gerai pakaian secara online.
Pada awalnya, Bakalchuck memesan dan menjual kembali produk yang ia lihat di katalog Otto dan Quelle dari Otto Group. Padahal beberapa tahun sebelumnya, peritel Jerman pernah mencoba masuk Rusia namun gagal karena negara itu tidak memiliki budaya belanja online.
Pada tahun pertama berbisnis, perempuan kelahiran Oktober 1975 itu membeli produk dari Otto Group menggunakan angkutan umum yang membawa kiriman barang ke apartemennya yang sekaligus dijadikan gudang.
Dari situ bisnisnya lambat laun terus berkembang. Pada tahun kedua, ia sudah memiliki kantor berukuran kecil, gudang serta merekrut karyawan pertama yaitu pengembang situs web dan operator pusat panggilan.
(Bersambung)