Sumber: Washington Post | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Joe Biden, calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, melontarkan pernyataan tajam kepada rivalnya di Pemilihan Presiden AS 2020, Donald Trump.
Biden dengan terbuka mengatakan, Trump adalah orang rasis pertama yang terpilih untuk masuk dan bekerja di Gedung Putih. Pernyataan tajam ini ia sampaikan kala menghadiri pertemuan virtual yang Serikat Pekerja Layanan Internasional adakan, Rabu (22/7).
Di acara yang sama, salah seorang pekerja kesehatan menyampaikan keprihatinannya atas pernyataan Trump yang sering menyalahkan orang Asia atas pandemi virus corona baru.
Biden kemudian menyatakan pendapat yang senada dengan pekerja kesehatan itu, dengan menyebut Trump menggunakan cara yang salah dalam menilai orang lain.
Baca Juga: Keras, Donald Trump sebut Joe Biden tak kompeten jadi Presiden AS
"Caranya berurusan dengan orang-orang berdasarkan warna kulit, asal kebangsaan, dan dari mana mereka berasal, benar-benar memuakkan," ungkap Biden seperti dikutip Washington Post.
Ia melanjutkan, tidak pernah ada Presiden AS sebelum Trump yang pernah bersikap seperti ini, baik dari Partai Republik maupun Partai Demokrat.
"Tidak pernah, tidak pernah, tidak pernah. Tidak ada Presiden dari Republik yang pernah melakukan ini. Tidak ada Presiden dari Demokrat yang melakukan ini. Kami memiliki orang rasis, dan mereka ada, mereka mencoba untuk terpilih menjadi Presiden. Dia (Trump) adalah yang pertama," tegas Biden.
Trump dan jajarannya memang cukup sering menyebut virus corona sebagai "Virus China", atau "Virus Wuhan", bahkan "Kung Flu". Banyak yang menilai tindakan Trump dan para pejabatnya tersebut merupakan bentuk rasisme.
Baca Juga: Sah! Senat AS sepakat melarang TikTok pada semua perangkat digital pemerintah
Biden berpendapat, Trump terus melakukan upaya adu domba untuk memecah belah negara dan menciptakan permusuhan antarindividu. "Lihat apa yang dia (Trump) lakukan sekarang. Dia menyalahkan China atas segalanya," katanya.
Wakil Presiden era Barrack Obama ini juga berulang kali menuduh Trump sebagai sosok yang memicu rasisme. Ini adalah kali pertama Biden berani melabelinya dengan tuduhan semacam itu.
Tahun lalu, dalam wawancaranya bersama Jonathan Capehart dari Washington Post, Biden mengatakan, agenda politik Trump yang mengarah pada white supremacist bukanlah sesuatu yang rasis.
Ia juga tidak secara langsung menyebut Trump sebagai pribadi yang rasis. Menurutnya, Trump hanya mempromosikan kebijakan yang rasis.
Baca Juga: Amerika Serikat rogoh kocek US$ 2 miliar demi dapatkan vaksin corona
Pernyataan Biden kepada Trump baru-baru ini jelas menambah bumbu dalam sengitnya persaingan dua calon Presiden AS ini. Pemilihan Presiden AS akan berlangsung pada November mendatang.
Menurut banyak survei dari lembaga independen AS, saat ini Biden masih unggul atas Trump dari segi popularitas. Kegagalan Trump dalam meredam serangkaian masalah di AS sejak awal tahun ini juga membuat tingkat kepercayaan masyarakat pada Trump menurun drastis.