kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,41   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 831   13,98   1,71%
  • ISSI 214   1,38   0,65%
  • IDX30 424   7,59   1,82%
  • IDXHIDIV20 511   8,76   1,75%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,81   0,66%
  • IDXQ30 141   2,26   1,63%

Keras, Donald Trump sebut Joe Biden tak kompeten jadi Presiden AS


Senin, 20 Juli 2020 / 14:21 WIB
Keras, Donald Trump sebut Joe Biden tak kompeten jadi Presiden AS
ILUSTRASI. Donald Trump dan Joe Biden akan saling sikut di Pemilihan Presiden AS 2020.


Sumber: South China Morning Post | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan pernyataan bernada menyerang kepada lawan politiknya, Joe Biden. Kali ini, Trump menyebut Biden bukanlah sosok yang kompeten untuk mengurus negeri uak Sam.

"Jika dia (Biden) terpillih pada (Pemilihan Presiden) 3 November nanti, dia akan menghancurkan negara ini," ungkap Trump dalam wawancaranya dengan Fox News Sunday seperti dikutip South China Morning Post.

Popularitas Trump belakangan memang masuk ke fase yang buruk. Gelombang masalah, mulai kerusuhan rasial, krisis ekonomi sampai kegagalan menyelesaikan wabah virus corona baru, jadi penyebabnya.

Mengeluarkan pernyataan "nyeleneh" terhadap Biden adalah upaya Trump untuk meraih lagi pupularitasnya menjelang Pemilu Presiden AS pada November mendatang. Sebelumnya, dia juga menyebut Biden akan melipatgandakan pajak sampai memangkas wewenang lembaga kepolisian.

Baca Juga: Keponakan sebut psikologis Donald Trump sudah rusak sejak masa kecil

Trum bahkan mengatakan, di bawah Biden, kelak sistem agama akan dihilangkan dari AS. Ini merujuk pada pejabat Partai Demokrat, pengusung Biden, yang melarang aktivitas gereja untuk mencegah penyebaran virus corona.

Chris Wallace, pewawancara dari Fox News Sunday, mengatakan pada Trump, Biden unggul atas Trump dalam beberapa aspek penilaian. Mulai kemampuannya mengelola pandemi (unggul 17 poin), mengatasi kerusuhan rasial (unggul 21 poin), dan penanganan ekonomi (unggul 1 poin).

Hasil jajak pendapat Washington Post-ABC News juga menunjukkan, Biden berhasil mengungguli Trump dengan selisih 15 poin atau 55%-40%.

Trump dengan tegas menolak hasil survei tersebut, menyebutnya sebagai sesuatu yang palsu dan dibuat-buat. Ia lebih menyakini survei yang Gedung Putih lakukan yang memperlihatkan Trump lebih unggul, baik secara nasional maupun di beberapa negara bagian potensial.

Baca Juga: Popularitasnya terus merosot, ini serangan baru Trump terhadap Biden

Dalam wawancara tersebut, Trump juga berulang kali menyinggung tentang ketajaman mental Biden dalam berpikir. Ketika ditanya, apakah Trump menyebut Biden sudah pikun, ia hanya mengatakan, calon Demokrat itu tidak kompeten.

"Saya tidak ingin mengatakan itu (pikun). Saya katakan, dia tidak kompeten untuk menjadi presiden," ungkap Trump. "Biarkan Biden menghadiri wawancara seperti ini. Maka dia akan menangis di lantai sambil memanggil ibunya, Mommy, mommy, tolong ajak saya pulang".



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×