Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Suhu di Timur Tengah panas setelah Israel melakukan serangan balasan ke Iran. Harga minyak pun kembali membara.
Perusahaan keamanan Inggris Ambrey menyarankan kapal dagang yang transit di Teluk dan Samudera Hindia Barat agar tetap waspada jika terjadi peningkatan aktivitas kendaraan udara tanpa awak (UAV) di wilayah tersebut.
Ambrey mengatakan pihaknya telah menerima informasi yang mengindikasikan adanya "serangan militer Israel" di Isfahan, Iran.
Sebelumnya, Badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengatakan pihaknya telah melihat laporan serupa tetapi tidak ada indikasi kapal maritim komersial menjadi sasaran serangan tersebut.
Baca Juga: Israel Serang Iran, Ada Ledakan dari Aktivasi Sistem Pertahanan Udara
Harga minyak melonjak hingga US$ 3 per barel pada Jumat (19/4), setelah serangan Israel ke Iran tersebut yang memicu kekhawatiran bahwa pasokan minyak Timur Tengah dapat terganggu. Minyak mentah Brent diperdagangkan naik 1,85% ke level US$ 88,74 pada pukul 05.51 GMT setelah mencapai level tertinggi US$ 90,75.
Israel telah menyerang Iran, kata tiga orang yang mengetahui masalah tersebut. Media pemerintah Iran melaporkan pada Jumat pagi bahwa pasukannya telah menghancurkan drone, beberapa hari setelah Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel.
Kantor berita Iran Fars melaporkan tiga ledakan terdengar di dekat pangkalan militer di pusat kota Isfahan. Seorang pejabat Iran mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada serangan rudal dan ledakan tersebut disebabkan oleh aktivasi sistem pertahanan udara Iran.