kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serangan jamur hitam pasca Covid-19 di India telah tewaskan 4.300 orang


Jumat, 23 Juli 2021 / 05:24 WIB
Serangan jamur hitam pasca Covid-19 di India telah tewaskan 4.300 orang


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Lebih dari 4.300 orang telah meninggal karena "jamur hitam" yang mematikan di India dalam epidemi Covid-19.

Melansir BBC yang mengutip pernyataan Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya, India telah melaporkan 45.374 kasus infeksi langka dan berbahaya yang disebut mucormycosis.

Jamur ini mempengaruhi hidung, mata dan kadang-kadang otak, dan biasanya menyerang 12-18 hari setelah proses pemulihan Covid-19.

Hampir setengah dari mereka yang terinfeksi masih menerima perawatan.

Dokter mengatakan jamur memiliki hubungan dengan steroid yang digunakan untuk mengobati Covid, dan penderita diabetes berada pada risiko tertentu.

Baca Juga: Dalam 2 bulan terakhir, India mencatat lebih dari 45.000 kasus jamur hitam

Steroid mengurangi peradangan di paru-paru untuk Covid-19 dan tampaknya membantu menghentikan beberapa kerusakan yang dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bekerja berlebihan untuk melawan virus corona.

Tetapi mereka juga mengurangi kekebalan dan meningkatkan kadar gula darah baik pada penderita diabetes maupun pasien non-diabetes Covid-19.

Diperkirakan bahwa penurunan kekebalan ini dapat memicu kasus mucormycosis pada penderita diabetes atau individu dengan gangguan kekebalan yang parah, seperti pasien kanker atau orang dengan HIV/Aids.

Baca Juga: Para dokter di India sedang berupaya keras memerangi infeksi jamur yang mematikan

Menurut dokter, suntikan antijamur adalah satu-satunya obat yang efektif melawan penyakit ini.

Dua negara bagian yang terkena dampak terburuk adalah Maharashtra dan Gujarat, di mana 1.785 orang telah meninggal karena mucormycosis.

Dr Raghuraj Hegde, seorang ahli bedah mata yang berbasis di Bangalore yang telah merawat sejumlah pasien mucormycosis, mengatakan kepada BBC bahwa telah terjadi lonjakan besar-besaran dari kasus dan kematian akibat penyakit tersebut.

"Biasanya, kematian pada mucormycosis terjadi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah terkena penyakit. Sistem kami saat ini tidak baik untuk menangkap data itu," katanya.

Dia juga menambahkan, kasus sulit dilakukan pendataan karena kasus ini banyak ditangani oleh rumah sakit kecil dan di daerah pedesaan.

Baca Juga: India perangi kasus infeksi jamur yang mematikan di tengah lonjakan kasus Covid-19

Dokter mengatakan bahwa banyak pasien meninggal karena penyakit itu sebelum mencapai rumah sakit. Tak hanya itu, sejumlah pasien yang dirawat dan sembuh tampaknya mengalami infeksi ulang.

"Kami melihat pasien yang dirawat secara intensif untuk penyakit ini dan keluar dari rumah sakit kembali dengan infeksi berulang yang bermanifestasi dalam penyebaran penyakit yang lebih luas di mata atau otak," kata Dr Akshay Nair, seorang ahli bedah mata yang berbasis di Mumbai kepada BBC.

Selanjutnya: Ini gejala dan penyebab jamur hitam yang banyak menyerang pasien Covid-19




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×