kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Serangan Rusia Meningkat, Washington Minta Ukraina Tunggu Persenjataan AS Tiba


Minggu, 22 Januari 2023 / 09:21 WIB
Serangan Rusia Meningkat, Washington Minta Ukraina Tunggu Persenjataan AS Tiba
Kendaraan tempur Bradley A.S. yang akan dikerahkan di Latvia untuk Operasi Atlantic Resolve NATO menunggu pembongkaran di Garkalne, Latvia 8 Februari 2017. REUTERS/Ints Kalnins


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Pejabat senior Amerika Serikat (AS) menasihati Ukraina untuk menunda peluncuran serangan besar-besaran terhadap pasukan Rusia sampai pasokan terbaru persenjataan AS tersedia dan pelatihan telah diberikan.

Pejabat itu, berbicara kepada sekelompok kecil wartawan dengan syarat anonim, mengatakan Amerika Serikat berpegang teguh pada keputusannya untuk tidak memberikan tank Abrams ke Ukraina saat ini, di tengah kontroversi dengan Jerman mengenai tank.

Presiden AS Joe Biden, yang menyetujui paket senjata baru senilai US$ 2,5 miliar untuk Ukraina minggu ini, mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih, bahwa Ukraina akan mendapatkan semua bantuan yang dibutuhkan.

Baca Juga: AS Tetapkan Grup Wagner Rusia sebagai Organisasi Kriminal Transnasional

Pembicaraan AS dengan Ukraina tentang serangan balasan apa pun telah dilakukan dalam konteks memastikan Ukraina mencurahkan cukup waktu terlebih dahulu untuk pelatihan persenjataan terbaru yang disediakan oleh Amerika Serikat, kata pejabat itu.

Pejabat AS yakin serangan akan lebih berhasil jika Ukraina memanfaatkan pelatihan dan penambahan persenjataan baru yang signifikan.

Amerika Serikat pada hari Kamis mengumumkan akan mengirim ratusan kendaraan lapis baja ke Ukraina untuk digunakan dalam pertempuran.

Delegasi petinggi AS yang termasuk Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman dan wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jon Finer berada di Kyiv dalam beberapa hari terakhir untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Ukraina.

Baca Juga: Tegang, AS Pantau Kapal Mata-Mata Rusia yang Patroli di Lepas Pantai Hawaii

Keyakinan di Washington adalah bahwa Ukraina telah menghabiskan banyak sumber daya untuk mempertahankan kota Bakhmut tetapi ada kemungkinan besar bahwa Rusia pada akhirnya akan mendorong Ukraina keluar dari kota itu.

Jika itu terjadi, itu tidak akan menghasilkan perubahan strategis di medan perang.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×