Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BAGHDAD. Militer Irak mengutuk serangan udara yang dilancarkan militer Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat dan mengatakan, serangan tersebut telah menewaskan enam orang dan melukai 12 lainnya.
Militer Irak juga menyebut serangan udara itu sebagai agresi terhadap angkatan bersenjata resmi sebuah negara dan pelanggaran kedaulatan.
Baca Juga: Pentagon: Trump beri titah militer AS balas serangan mematikan di pangkalan Irak
Mengutip Reuters, Jumat (13/3), Penatagon mengatakan, serangan udara itu menargetkan lima toko senjata yang digunakan kelompok paramiliter Irak yang didukung Iran, termasuk fasilitas perumahan senjata yang digunakan untuk menyerang pasukan AS dan koalisi.
Namun militer Irak menyebut dalam serangan itu, tidak ada pejuang paramiliter yang terbunuh. Dalam serangan itu, tiga tentara Irak terbunuh, dua polisi dan satu warga sipil ikut tewas. Sementara lima anggota milisi terluka,
Baca Juga: 15 roket hantam pangkalan Irak: 2 personel militer AS dan 1 personel Inggris tewas
Sebelumnya,Presiden AS Donald Trump telah memberi wewenang kepada militer AS untuk menanggapi serangan roket hari Rabu di Irak yang menewaskan dua tentara Amerika dan seorang anggota personil Inggris.
Pentagon mengatakan hal tersebut pada Kamis, dengan menuding milisi yang didukung Iran sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Hore, Kemenhan dapat hibah drone dan upgrade helikopter dari Amerika Serikat
Menteri Pertahanan AS Mark Esper dan Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, tidak menyalahkan Kataib Hezbollah yang didukung Iran atau menyebut nama milisi tertentu.
Akan tetapi, mereka jelas menggarisbawahi bahwa mereka percaya Iran mendukung para pejuang yang melakukan serangan itu, dan memperingatkan bahwa semua opsi sudah dibahas. Ini merupakan bahasa yang menunjukkan Amerika Serikat, Iran dan pasukan yang didukung Teheran tengah berada di jalan menuju konfrontasi baru di Irak.