Sumber: AP News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menegur sikap Uni Eropa (UE) yang kini terlihat semakin militeristik. Gerak-geriknya pun kini dianggap semakin mirip dengan aliansi militer NATO.
"Uni Eropa menjadi militeristik dan agresif dalam tujuannya untuk menahan Rusia. Saya tidak ragu bahwa sekarang hanya ada sedikit perbedaan antara UE dan NATO," kata Lavrov pada hari Selasa (25/4), seperti dikutip AP News.
Lavrov menyoroti sebuah deklarasi yang menyatakan bahwa aliansi militer NATO akan memastikan keamanan organisasi politik dan ekonomi UE.
Deklarasi yang dimaksud Lavrov sepertinya merujuk pada UE-NATO 19 Januari tentang kemitraan strategis dua organisasi. Keduanya juga kompak menyebut invasi Rusia sebagai ancaman paling buruk bagi keamanan Euro-Atlantik dalam beberapa dekade terakhir.
Baca Juga: Tank Tempur Baru Rusia, T-14 Armata, Resmi Debut di Perang Ukraina
Menurut pandangan UE dan NATO, momen invasi Rusia merupakan titik kunci untuk lebih memperhatikan keamanan dan stabilitas Euro-Atlantik. Maka dari itu, kerja sama yang lebih erat antara UE dan NATO harus diciptakan untuk menghadapi ancaman keamanan yang berkembang.
Deklarasi Januari mendorong keterlibatan sepenuhnya dari anggota NATO yang bukan anggota UE dan anggota UE yang bukan bagian dari NATO, tetapi tidak menyatakan bahwa NATO akan memastikan keamanan UE.
"NATO tidak pernah berniat untuk berhenti. Negara yang bukan anggota NATO semakin mengambil bagian dalam latihan militer NATO dan tindakan lain untuk menyinkronkan program militer anggota NATO dan negara netral," kata Lavrov, mengkritik keterlibatan Finlandia sebelum bergabung dengan NATO.
Baca Juga: Peringatan AS untuk NATO: Pertanda Rusia akan Menggunakan Senjata Nuklir Masih Ada
Lavrov menambahkan, dalam beberapa kesempatan Rusia kerap dijanjikan bahwa NATO tidak akan berkembang, namun pada kenyataannya itu tidak terjadi.
"Penilaian yang tidak memihak pun menjelaskan bahwa NATO berusaha untuk menghancurkan Rusia. Jadi, mari kita tidak membuat kesimpulan tergesa-gesa sekarang tentang apa yang akan menjadi akhir dari semua ini," pungkas Lavrov.